Hakikat partisipasi politik Hakikat Sosialisasi Politik Proses Sosialisasi Politik.

75 KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 SOSIALISASI DAN PARTISIPASI POLITIK DI INDONESIA Disusun Dr. Suwarno, M.H.

A. Tujuan

Tujuan setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta dapat : 1. Menjelaskan hakikat partisipasi politik dengan baik 2. Menjelaskan hakikat sosialisasi politik dengan baik 3. Menjelaskan proses sosialisasi politik dengan baik 4. Menjelaskan realitas budaya politik Indonesia saat ini dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kegiatan pelatihan ini dianggap berhasil apabila peserta mampu : 1. Menjelaskan hakikat partisipasi politik 2. Menjelaskan hakikat sosialisasi politik 3. Menjelaskan proses sosialisasi politik 4. Menjelaskan realitas budaya politik Indonesia saat ini

C. Uraian Materi

1. Hakikat partisipasi politik

Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Thomas M. Magstadt menyebutkan bentuk-bentuk partisipasi politik dapat meliputi: opini public, polling upaya pengukuran opini publik dan juga memengaruhinya, pemilihan umum, demokrasi langsung, dimensi subyektif serangkaian faktor psikologis yang berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk terlibat dalam partisipasi politik.

2. Hakikat Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah suatu proses dimana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang berlaku dalam masyarakat. Sosialisasi politik mempunyai arti penting bagi pengembangan 76 budaya politik, karena melalui sosialisasi politik seorang individu menjadi tahu bentuk perilaku yang harus ia lakukan di tengahtengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Sosialisasi politik berkontribusi dalam pemberian bekal kepada individu sebagai warga masyarakat berupa nilai-nilai, norma- norma, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan keterampilan, pengertian yang luas tentang gejala-gejala politik dan masalah-masalah politik yang ada dalam masyarakat, serta kebudayaan yang bersangkutan.

3. Proses Sosialisasi Politik.

Beberapa sarana atau agen sosialisasi politik adalah keluarga, kelompok bermain, sekolah, pemerintah, media massa, dan partai politik atau lembaga politik lainnya. a. Keluarga. Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Di mulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi “obrolan” politik ringan tentang segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi tranfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. b. Sekolah. Di sekolah melalui pelajaran PPKn, siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. c. Partai Politik. Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpati-sannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu men- ciptakan “image” memperjuangkan kepentingan umum, agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu.

4. Realitas Budaya Politik Indonesia Saat Ini