38
3. Ciri-Ciri Pemerintahan Presidensiil dan Parlementer
Jika dilihat dari bentuk negara yang berlaku umum di dunia maka bentuk negara secara umum dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak
terbagi, dan kewenangannya berada pada pemerintah pusat. Contoh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Filipina, Thailand,
Kamboja dan Jepang. b. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak, terdiri
atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Contoh negara yang berbentuk federasi adalah Amerika Serikat,
Malaysia, Australia, Kanada, Meksiko, Irlandia, New Zealand, India. Selain kedua bentuk negara diatas ada pula bentuk negara lain, yaitu
konfederasi dan serikat negara. Konfederasi adalah bergabungnya beberapa negara yang berdaulat penuh. Sedangkan serikat negara merupakan suatu
ikatan dari dua atau lebih negara berdaulat yang lazimnya dibentuk secara sukarela dengan suatu persetujuan internasional berupa traktat atau
konvensi yang diadakan oleh semua negara anggota yang berdaulat. Bentuk negara Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
adalah negara kesatuan, yang lebih sering disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Pernyataan yang secara tegas menyatakan
bahwa Indonesia adalah negara kesatuan tertuang dalam UUD 1945 Pasal 1 1 yang berbunyi
”Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Pasal-pasal dalam UUD 1945 telah memperkukuh prinsip NKRI,
di antaranya pada pasal 1 ayat 1, pasal 18 ayat 1, pasal 18B ayat 2,
pasal 25A, dan pasal 37 ayat 5. Selain itu, wujud negara kesatuan tersebut semakin diperkuat setelah dilakukan perubahan atas UUD 1945. Perubahan
tersebut dimulai dari adanya kesepakatan MPR yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 dan tetap mempertahankan NKRI
sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia. Sementara bentuk pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu: 1 Ajaran
klasik yang terdiri dari pendapat aristoteles, plato dan Polybius; dan 2 Modern yang terdiri dari republik dan monarki. Bentuk monarki dibedakan
lagi menjadi tiga yaitu: 1 Monarki absolut; 2 Monarki konstitusonal; 3
39 Monarki parlementer. Sedangkan republik dibagi lagi menjadi tiga yaitu: 1
Republik absolut; 2 Republik konstitusonal; dan 3 Republik parlementer. Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
adalah Republik. Karena sesuai dengan pernyataan pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi
”Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik” sudah menunjukkan secara tegas. Indonesia juga
dipimpin oleh seorang Presiden bukan seorang Raja. Adapun sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh
yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi
pemerintahan. Sistem pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu: 1 Sistem presidensial presidensiil, merupakan sistem pemerintahan negara republik
di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri
dari 3 unsur yaitu: Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait; Presiden dengan
dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan; dan Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan
eksekutif dan badan legislatif. 2 Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen
dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam sistem parlementer
presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda,
Malaysia, Singapura dan sebagainya.
4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Presidensiil dan Parlementer