46
C. Uraian Materi
1. Pengertian Sistem Peradilan di Indonesia
Sistem peradilan nasional adalah keseluruhan perkara pengadilan dalam suatu negara yang satu sama lain berbeda, tetapi saling berkaitan
atau berhubungan sehingga terbentuk suatu mekanisme dan dapat diterapkan secara konsisten. Dalam sistem peradilan nasional di Indonesia
banyak unsur yang terlibat di dalamnya. Beberapa pihak di antaranya penyidik, penuntut umum, hakim, penasihat hukum, dan pencari keadilan.
Negara Indonesia sebagai negara hukum mempunyai tugas menjalankan suatu sistem peradilan yang jujur, adil, dan bersih dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Adapun asas yang harus digunakan dalam sistem peradilan di negara Indonesia adalah sederhana, cepat, dan biaya murah. Tujuan
penyelenggaraan peradilan nasional adalah menegakkan hukum dan keadilan.
Perihal penyelenggaraan peradilan nasional di Indonesia antara lain diatur dalam Pasal 24 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945, kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan, Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang telah direvisi menjadi Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Kekuasaan
kehakiman adalah
kekuasaan negara
yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 demi terselenggaranya negara hokum berdasarkan Pancasila. Selanjutnya, dijelaskan bahwa
penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.
2. Susunan Sistem Peradilan di Indonesia
Susunan peradilan di Indonesia bisa dilihat dari bagan berikut :
47 Gambar 3 Bagan Susunan Sistem Peradilan Indonesia
3. Tugas, wewenang dan fungsi Mahkamah AgungMA