Sikap, perilaku dan Moral

15 Norma moralitas adalah aturan, standar, atau ukuran yang dengan itu kita dapat mengukur kebaikan atau keburukan suatu perbuatan Poespoprodjo, 1989. Dalam bersikap, dan berperilaku yang sesuai dengan norma moralitas, manusia harus mempelajari, dan mencari serta mampu memberi alasan moral sesuai dengan kemampuanya moral reasoning, di daerahtempat mana moral tersebut digunakan. Atas dasar uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai dan norma selalu berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, keduanya sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia, dan senantiasa berkaitan dengan moral. Kualitas derajat, dan martabat manusia dinilai dari sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku, serta moral yang seyogyanya dilakukan.

c. Sikap, perilaku dan Moral

Gagne 1985 “Attitudes have often been described as response tendencies or as states characterized by readiness to respond ” sikap sering kali digambarkan sebagai kecenderungan merespon atau dinyatakan secara khusus kesiapan untuk merespon. Suwito 1989 berpendapat: Indikator sikap sosial positif bersumber dari pendidikan di sekolah, serta butir butir nilai Pancasila. Ada delapan indikator sikap sosial yang positif yaitu: 1 bersikap sopanmenghormati orang lain, 2 gotong royong, 3. suka menolong, 4 kesediaan berkorban untuk orang lain, 5 toleransi tenggang rasa, 6 .adil, 7 suka bergaul, 8 mengutamakan musyawarah. Sedangkan Klausmeier 1975 menganjurkan beberapa contoh sikap untuk diajarkan di sekolah yaitu : 1 Hormat akan individualitas orang lain. 2 Menerima tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan sendiri. 3 Menyukai secara positif mata ajaran tertentu. 4 Sikap positif terhadap teman sekelas. 5 Sikap positif terhadap guru. 6 Kegairahan kerja. 7 Ketepatan waktu mengerjakan tugas pelajaran. 8 Menjaga barang milik sendiri dan orang lain. 9 Bekerjasama dengan orang lain. 10 Sopan santun terhadap orang lain. 16 11 Hati-hati mematuhi peraturan keselamatan. Walaupun sikap, perilaku, dan moral sulit dibina dan dirubah, menurut Gagne 1984 “sikap dapat dipelajari dan dibina di sekolah sebagai hasil perencanaan yang disengaja, dan matang d d a a p p a a t t menghasilkan sikap sebagai berikut sikap yang berguna bagi kehidupan sosial para siswa, seperti mempedulikan orang lain, gotong royong, dan tenggang rasa terhadap adanya perbedaan budaya dan suku bangsa, disamping itu, banyak program sekolah mementingkan sikap mengajar yang menunjang pelestarian lingkungan, menjahui obat berbahaya, dan melaksanakan tanggung jawab kewarganegaraan. Sikap, perilaku, dan moral manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bedasarkan moral ekstrinsik, yaitu berdasarkan pada hukum positif yang berlaku, berupa undang-undang, peraturan, hukum agama atau ajaran agama yang mereka anut, serta adat istiadatkebiasan yang berlaku. Bagi bangsa lndonesia yang beridiologi Pancasila, Pancasila dijadikan filsafat moral, filsafat etika atau filsafat kesusilaan Sunoto,1983. Baik, buruk, susila atau tidak susila, bemoral atau tidak bermoral, sikap dan perilaku manusia lndonesia dinilai dari norma, dan hukum yang bersumber dari ajaran Pancasila.

D. Aktivitas Pembelajaran