26 5. Menjelaskan kehilangan dan syarat tata cara memperoleh kembali
kewarganegaraan. 6. Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara.
7. Menjelaskan hubungan antar warga negara dengan negara. 8. Menjelaskan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Penduduk,
Warga Negara
Dan Kewarganegaraan.
Penduduk ialah orang-orang yang bertempat tinggal disuatu wilayah negara dalam jangka waktu tertentu. Orang-orang yang
berada di suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi penduduk dan bukan penduduk. Adapun penduduk negara dapat dibedakan
menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara. Pengertian Warga Negara berdasarkan pendapat As Hikam adalah
anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Pengertian warga negara adalah warga atau anggota dari suatu
negara. Warga negara dapat diartikan secara sederhana sebagai anggota dari suatu negara.Kewarganegaraan adalah keanggotaan
yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Menurut Undang-unadang No.62 Tahun 1958 Tentang
Kewarganegaraan RI, Pengertian Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya
kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Pengertian Kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Sosiologi dan Yuridis Pengertian Kewarganegaraan dalam arti yuridis hukum ditandai
dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan negara. Dengan adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat
hukum tertentu, dimana orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan.
b. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Materil dan Formil
27 Pengertian Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada
tempat kewarganegaraannya. Pengertian Kewarganegaraan dalam arti Materil menunjuk pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban sebagai bagian dari warga negara. Kewarganegaraan seseorang
mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang bersangkutan. Orang yang telah
memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kewenangan atau kekuasaan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan
kaidah-kaidah hukum
pada orang
yang bukan
warga negaranya.Winarno, 2008.
2. Asas-asas Penentuan Status Kewarganegaraan