Jika |t
observed
| |t
critcical
| maka signifikan, berarti ada peningkatan prestasi belajar siswa pada materi pembiasan cahaya pada lensa. Jika
|t
observed
| |t
critcical
| maka tidak signifikan, berarti tidak ada peningkatan prestasi belajar siswa pada materi pembiasan cahaya pada lensa.
3 Untuk membandingkan apakah prestasi belajar tentang pembiasan
cahaya pada lensa pada kelas eksperimen I lebih baik dari kelas eksperimen II, maka digunakan uji-t untuk kelompok yang independen.
Adapun persamaan yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 1. Jika |t
observed
| |t
critcical
| maka signifikan. Artinya, ada perbedaan hasil post-test pada kelas eksperimen I dan II. Jika |t
observed
| |t
critcical
| maka tidak signifikan. Berarti tidak ada perbedaan hasil post-test pada
kelas eksperimen I dan II. Agar hasil lebih teliti, maka untuk analisa uji-t digunakan program
SPSS 22. Dengan melakukan 4 kali uji-t seperti di atas, peneliti dapat mengetahui bagaimana efektivitas metode eksperimen bebas dan metode
eksperimen terbimbing terhadap prestasi belajar siswa.
2. Analisis Keaktifan Belajar Siswa
Keaktifan siswa diamati dari kegiatan kelompok maupun individu, misalnya: mengungkapkan gagasan, melakukan eksperimen, menyampaikan
hasil eksperimen, menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, dan mengerjakan soal latihan. Data keaktifan yang diperoleh masih dalam bentuk
rekaman video. Rekaman video ditranskrip atau dideskripsikan dalam bentuk
tulisan. Hasil transkrip video juga dianalisis secara deskriptif berdasarkan indikator yang telah dijelaskan pada Tabel 3.3.
Untuk mengetahui efektivitas metode eksperimen bebas dan metode eksperimen terbimbing terhadap keaktifan siswa, peneliti menganalisis hasil
observasi secara kualitatif. Kemudian keaktifan siswa dalam kelas eksperimen I dibandingkan dengan keaktifan siswa pada kelas eksperimen II, serta diambil
kesimpulan.
48
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Ngaglik pada tanggal 24 April - 27 Mei 2015. Peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelas
eksperimen I dan X MIA 4 sebagai kelas eksperimen II. Pada kelas eksperimen I, peneliti menggunakan metode eksperimen bebas, sedangkan kelas eksperimen II
menggunakan eksperimen terbimbing. Jadwal pelajaran Fisika kelas X MIA dilaksanakan satu kali pertemuan 3x45 menit dalam satu minggu. Kegiatan
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4. 1. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
No Kelas
Jumlah Waktu
Pelaksanaan Kegiatan
Siswa Siswa
hadir Siswa
tidak hadir
1 X MIA 2
29 27
2 4 Mei 2015
11.00-11.45 -
Perkenalan -
Pre-test 29
28 1
11 Mei 2015 08.30-11.00
- Peneliti menjelaskan materi pembiasan
- Eksperimen bebas lensa cembung
- Latihan soal
29 28
1 18 Mei 2015
09.30-11.45 -
Eksperimen bebas lensa cekung -
Latihan soal -
Post-test
2 X MIA 4
30 30
- 6 Mei 2015
10.00-11.00 -
Perkenalan -
Pre-test 30
30 -
13 Mei 2015 08.30-11.00
- Peneliti menjelaskan materi pembiasan
- Eksperimen terbimbing lensa cembung
- Latihan soal
30 29
1 20 Mei 2015
08.30-11.00 -
Eksperimen terbimbing lensa cekung -
Latihan soal -
Post-test