66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa pada kelas eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing tidak
berbeda. 2.
Prestasi belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode eksperimen terbimbing lebih baik daripada metode eksperimen bebas.
3. Penerapan metode eksperimen terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan
keaktifan siswa kelas X MIA SMA N 2 Ngaglik daripada metode eksperimen bebas.
4. Penerapan metode eksperimen terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas X MIA SMA N 2 Ngaglik daripada metode eksperimen bebas.
B. Saran
1. Perlu diberikan treatment pendahuluan sebelum mengambil data penelitian,
agar siswa terbiasa dan tidak kebingungan dengan treatment yang digunakan.
2. Evaluasi yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa tidak hanya
berupa tes tertulis, namun juga tes keterampilan siswa dalam melakukan
percobaan.
3. Dalam penggunaan video recorder perlu diperhatikan luas area observasi,
posisi, kapasitas video, dan jumlah video recorder yang diperlukan. Bahkan
jika perlu menggunakan audio recorder sebagai pelengkap.
67
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gentry, James W.. 1990. What is Experiential Learning? Chapter 2. Diunduh dari journal
http:www.wmich.educaspservicelearningfilesWhat20is20Experien tial20Learning.pdf pada tanggal 18112014.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Purwanto, Budi. 2013. Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA. Jawa Tengah: PT
Wangsa Jatra Lestari. Rozaq, Mutrofin. 2009. Perbedaan Prestasi Belajar Fisika antara Siswa yang
Belajar dengan Metode Eksperimen Berbasis Konstruktivistik dan Siswa yang Belajar dengan Metode Eksperimen Terbimbing di Kelas X SMA
PGRI 1 Lumajang
.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika
FMIPA Universitas
Negeri Malang.
Diunduh dari
http:fisika.um.ac.idskripsi110-mutrofin-rozaq.pdf pada tanggal
21042015. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sartika, Septi B.. Pengaruh Penerepan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Terhadap Prestasi Belajar
Siswa. Pedagogia Vol 1, No. 2, Juni 2012: 189-211. Diunduh dari journal.umsida.ac.idfilesSeptiV1.2.pdf tanggal 02122014.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosda. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik
Menyenangkan. Yogyakarta: Kanisius. hal 77-82. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: USD.
Tipler, Paul A.. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jilid 2. Translated
by Soegidjono,
B. 2001.
Jakarta: Erlangga.
69
LAMPIRAN
70
Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian
71
Lampiran 2. Surat perizinan pelaksanaan penelitian
72
Lampiran 3. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
73
Lampiran 4. Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP kelas eksperimen I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN R P P
Nama Sekolah : SMAN 2 Ngaglik
Mata Pelajaran : Fisika
KelasSemester : X MIA 2Genap Eksperimen Bebas Materi Pokok
: Pembiasan pada Lensa Alokasi Waktu : 2 x 3 JP
A. Kompetensi Inti