Mengingat sudut yang dibentuk bayangan dan benda terhadap lensa adalah sama misalnya, maka
3 4
Karena perbandingan tinggi bayangan h‟ dengan tinggi benda h merupakan definisi dari perbesaran bayangan M maka perbesaran linear
dirumuskan
| |
6
5. Kekuatan Lensa
Kekuatan lensa P adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar- sinar. Kekuatan lensa didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus lensa.
Jika panjang fokus diungkapkan dalam meter, maka kekuatan lensanya adalah kebalikan dari meter yang disebut dioptri D.
5 Sebuah lensa dengan panjang fokus lensa penyebar adalah negatif, kekuatan
lensa juga negatif.
F. Penelitian yang relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Sartika 2012 dengan judul Pengaruh Penerepan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Dalam penelitiannya, Sartika menemukan bahwa penerapan metode eksperimen
mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap prestasi belajar. Nilai kinerja produk kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, sedangkan nilai kinerja
proses yaitu aspek afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih tinggi dari nilai aspek kognitifnya, karena siswa masih mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal hitungan matematis dan mereka lebih senang terlibat aktif dalam melakukan kegiatan. Aktivitas guru dan siswa terlibat aktif
dalam kegiatan eksperimen, diskusi dan presentasi hasil eksperimen, sedangkan aktivitas guru dan siswa pada kelas kontrol yang sering teramati yaitu guru dan
siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi materi dan presentasi hasil diskusi. Persamaan penelitian Sartika dengan penulis adalah penerapan metode
eksperimen terbimbing dan aspek yang diukur yaitu prestasi belajar dan keaktifan siswa. Namun demikian, ada perbedaan yang terdapat pada
pembelajaran fisika yang digunakan Sartika dengan peneliti yaitu penerapan metode eksperimen bebas.
Penelitian lain dilakukan Rozaq 2009 tentang prestasi belajar fisika antara siswa yang belajar dengan metode eksperimen berbasis konstruktivistik dan siswa
yang belajar dengan metode ekspeimen terbimbing. Penelitian ini relevan dengan yang dilakukan oleh peneliti, karena treatment yang digunakan dalam penelitan
sama yaitu metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar fisika antara siswa
yang belajar dengan metode eksperimen berbasis konstruktivistik dan siswa yang belajar dengan metode eksperimen terbimbing. Nilai rata-rata prestasi belajar
fisika post-test kelas eksperimen konstruktivis lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas eksperimen terbimbing. Hal yang membedakan adalah aspek yang menjadi variabel terikat, dimana Rozaq mengukur prestasi belajar, sedangkan peneliti
mengukur prestasi belajar dan keaktifan siswa.
G. Kaitan Teori dengan Penelitian