Desain Penelitian Treatment METODE PENELITIAN

36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen kuantitatif dan kualitatif. Hal ini karena ada perlakuan pada partisipan dengan menggunakan metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing. Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh untuk prestasi belajar siswa dalam bentuk skor dan dianalisis secara statistik. Dikatakan penelitian kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran keaktifan siswa selama penelitian secara deskriptif dan data dianalisis secara kualitatif. Dalam penelitian ini, penelitian kualitatif bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif yang telah diperoleh. Design static group pre-test post-test adalah penelitian yang terdiri dari dua grup yang diberikan treatment berbeda serta diobservasi atau diukur sebelum dan sesudahnya. Kedua kelas tersebut diukur dengan menggunakan tes, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal kedua kelompok, sedangkan post-test digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah diberi treatment. Desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Design static group Pre-test-Post-test O adalah observasi adalah treatment dengan menggunakan metode eksperimen bebas. adalah treatment dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Eksperimen I grup O O Eksperimen II grup O O

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisika SMA N 2 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 di SMA N 2 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA N 2 Ngaglik Tahun Ajaran 20142015 yang berjumlah 123 siswa terdiri dari 4 kelas paralel.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian dipilih 2 kelas dari 4 kelas paralel dengan cara undian. Sampel penelitian yang terpilih adalah siswa kelas X MIA 2 dengan jumlah siswa 29 sebagai kelas eksperimen I dan X MIA 4 dengan jumlah siswa 30 sebagai kelas eksperimen II, pada semester genap Tahun Ajaran 20142015.

D. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan Suparno, 2010: 51. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing. Pada penelitian ini, treatment diberikan kepada kedua kelas. Kelas eksperimen I menggunakan metode eksperimen bebas, sedangkan kelas eksperimen II menggunakan metode eksperimen terbimbing. 1. Pada kelas eksperimen bebas, treatment diberikan sebanyak dua kali pembelajaran. Secara sederhana, proses pembelajaran sebagai berikut: a. Menyajikan pertanyaan atau masalah: guru membimbing siswa mengindentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, serta membagi siswa dalam kelompok; b. Membuat hipotesis: siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dalam membentuk hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan; c. Merancang eksperimen: siswa diberikan kesempatan untuk menetukan prosedur eksperimen, alat dan bahan yang digunakan serta hal-hal yang akan diamati dan dicatat sebagai hasil kegiatan eksperimen sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan melalui sumber belajar apapun misalnya buku, internet; d. Melakukan eksperimen untuk memperoleh informasi; e. Mengumpulkan dan menganalisis data: setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul; f. Membuat kesimpulan: siswa dibimbing saat membuat kesimpulan. 2. Pada kelas eksperimen terbimbing, treatment diberikan sebanyak dua kali pembelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing diuraikan sebagai berikut: a. Menyajikan pertanyaan atau masalah: guru membimbing siswa mengindentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai serta membagi siswa dalam kelompok; b. Membuat hipotesis: siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dalam membentuk hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan; c. Melakukan eksperimen: siswa melakukan eksperimen berdasarkan petunjuk yang telah dibuat guru; d. Mengumpulkan dan menganalisis data: setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul; e. Membuat kesimpulan: siswa dibimbing saat membuat kesimpulan.

E. Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Demonstrasi Untuk Menngkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Pada Materi Pembiasan Cahaya (Eksperimen Di Kelas V Mi Al-Musthofa Sempur)

2 16 112

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ENERGI PANAS DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pada Materi Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 4 Barenglor Klaten Utara Klaten Tahun

0 2 13

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ENERGI PANAS DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pada Materi Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 4 Barenglor Klaten Utara Klaten Tahu

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 0 18

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 5 4

Pengaruh metode eksperimen terbimbing dan perbedaan gender terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten dalam materi pembiasan cahaya pada lensa.

1 1 174

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 2 232