Tujuan Pembelajaran Pendekatan dan Metode Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

lingkungan dalam aktivitas sehari- hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan Keterampilan Sosial 1 Berkomunikasi dengan kelompok 2 Bekerjasama dalam kelompok 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. 1 Menjelaskan pengertian lensa. 2 Menyebutkan jenis-jenis lensa. 3 Menggambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa 4 Menggambarkan diagram pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh lensa. 5 Menentukan letak benda, letak bayangan, tinggi benda, tinggi bayangan dan perbesaran bayangan. 6 Menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa. 4.9 Menyajikan iderancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa 1 Melakukan percobaan pembiasan cahaya pada lensa 2 Mengolah data hasil analisis percobaan pembiasan cahaya pada lensa.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian lensa. 2. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis lensa. 3. Siswa dapat menggambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa. 4. Siswa dapat menggambarkan diagram pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh lensa. 5. Siswa dapat menentukan letak benda, letak bayangan, tinggi benda, tinggi bayangan dan perbesaran bayangan. 6. Siswa dapat menentukan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa. 7. Siswa dapat melakukan percobaan pembiasan cahaya pada lensa 8. Siswa dapat mengolah data hasil analisis percobaan pembiasan cahaya pada lensa.

D. Materi Pembelajaran

Pembiasan Cahaya pada Lensa

1. Pengertian dan Sifat Lensa

Lensa merupakan zat optik yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau permukaan lengkung dan permukaan datar. Lengkung lensa biasanya berupa lengkungan bola, sehingga dinamakan lensa sferis. Adapun dua jenis lensa, yaitu lensa cembung convex lens dan lensa cekung concave lens. Berbagai jenis bentuk lensa dapat dilihat pada Gambar 2.1. a b Gambar 2. 8. Berbagai jenis bentuk lensa. a Bikonveks, konveks-konkaf, plankonveks. b Bikonkaf, konkaf-konveks, plankonkaf. Lensa cembung memiliki ciri bagian tengahnya lebih tebal dibangingkan dengan tepinya. Lensa cekung memiliki ciri bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan dengan tepinyalensa konkaf atau lensa negatif. Gambar 2.2 menunjukkan sinar-sinar sejajar yang mengenai lensa cembung dan lensa cekung. Jika sinar-sinar sejajar mengenai lensa cembung, sinar-sinar sejajar dibiaskan menuju titik fokus. Lensa ini disebut juga lensa konvergen atau lensa positif. Jika sinar-sinar sejajar mengenai lensa cekung, sinar-sinar sejajar dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.Lensa ini disebut juga lensa divergen atau lensa negatif. Gambar 2.9. Pembiasan cahaya pada lensa cembung dan cekung.

2. Diagram Pembentukan Bayangan pada Lensa

Pembentukan bayangan pada lensa dapat dilukiskan menggunakan sinar-sinar istimewa. a Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cembung Lensa Positif Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung dapat dijelaskan dan digambarkan seperti pada Gambar 2.3 berikut. 1 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus di belakang lensa; 2 Sinar datang melalui titik fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama; 3 Sinar datang melalui pusat lensa diteruskan tidak dibiaskan. Gambar 2.10. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung. Dengan menggunakan minimal dua dari tiga sinar utama, dapat ditentukan sifat bayangan yang terbentuk. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung merupakan perpotongan atau perpanjangan sinar-sinar bias. Apabila bayangannya merupakan perpotongan dari sinar-sinar bias maka bayangan bersifat nyata, sedangkan apabila bayangannya merupkan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar bias maka bayangannya bersifat maya. Pada benda yang berjarak f lensa cembung seperti Gambar 2.4, dihasilkan bayangan yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Gambar 2. 11. Diagram sinar lensa cembung untuk benda berjarak f. Sifat bayangan yang dibentuk oleh pembiasan lensa cembung mempunyai beberapa kemungkinan, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2. 1. Sifat bayangan pada lensa cembung No Daerah Sifat bayangan 1 Benda terletak di ruang I, yaitu antara pusat dan fokus lensa s f maya, tegak, diperbesar 2 Benda terletak di ruang II, yaitu antara fokus dan pusat kelengkungan lensa 2f s f nyata, terbalik, diperbesar 3 Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri pusat kelengkungan lensa s 2f nyata, terbalik, diperkecil 4 Benda terletak di titik fokus lensa s =f tidak terbentuk bayangan karena sinar-sinar bias dan dan perpanjangannya tidak berpotongan sejajar 5 Benda terletak di pusat kelengkungan lensa s = 2f nyata, terbalik, sama besar b Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung Lensa Negatif Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung dapat dijelaskan seperti Gambar 2.5 berikut: 1 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus di depan lensa; 2 Sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan sejajar sumbu utama; 3 Sinar datang menuju pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan. Gambar 2. 12. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung. Sama halnya seperti pada lensa cembung, untuk menentukan bayangan oleh lensa cekung diperlukan sekurang-kurangnya dua berkas sinar utama. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung merupakan perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung bersifat maya. Pada Gambar 2.6, diagram sinar lensa cekung dimana hasil bayangan bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Gambar 2. 13. Diagram sinar lensa cekung.

3. Hubungan Jarak Benda, Jarak Bayangan, Jarak Fokus dan Indeks Bias Lensa.

Persamaan untuk lensa tipis, yaitu 1 Jika jarak benda tak berhingga s = , maka jarak fokusnya f akan sama dengan jarak bayangannya . Pada cermin, panjang fokusnya sama dengan setengah pusat kelengkungannya. Untuk sebuah lensa tipis di udara, panjang fokusnya dihubungkan dengan indeks bias n dan pusat kelengkungan kedua sisinya dan . 2 Persamaan 2 disebut persamaan pembentukan lensa Tipler, 2001: 495. Pada persamaan ini , , , dan dianggap positif jika obyeknya, bayangan, atau pusat kelengkungan terletak pada sisi yang nyata dari elemennya. Untuk lensa, sisi nyata adalah sisi datang bagi obyek dan sisi transmisi bagi bayangan dan pusat kelengkungan. Jika positif, bayangannya nyata yang berarti berkas-berkas cahaya benar-benar menyebar dari titik bayangan. Bayangan nyata dapat dilihat pada sebuah layar. Jika negatif, bayangannya maya, yang berarti tidak ada cahaya yang benar-benar menyebar dari titik bayangan.

4. Perbesaran Bayangan

Perbesaran bayangan yang dimaksud di sini adalah perbesaran bayangan linear, yaitu perbandingan tinggi bayangan dengan tinggi benda. Perbesaran bayangan linear pada lensa cembung maupun lensa cekung dapat dilihat pada Gambar 2.7. Dengan catatan, sudut yang dibentuk oleh tinggi bayangan dan tinggi benda terhadap pusat lensa, baik lensa positif maupun negatif adalah sama. Dengan kata lain, perbesaran sudutnya sama dengan 1. a b Gambar 2. 14. Perbesaran bayangan linear pada lensa a cembung dan b cekung. Mengingat sudut yang dibentuk bayangan dan benda terhadap lensa adalah sama misalnya, maka 3 4 Karena perbandingan tinggi bayangan h‟ dengan tinggi benda h merupakan definisi dari perbesaran bayangan M maka perbesaran linear dirumuskan | | 6

5. Kekuatan Lensa

Kekuatan lensa P adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar. Kekuatan lensa didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus lensa. Jika panjang fokus diungkapkan dalam meter, maka kekuatan lensanya adalah kebalikan dari meter yang disebut dioptri D. 5 Sebuah lensa dengan panjang fokus lensa penyebar adalah negatif, kekuatan lensa juga negatif.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran  Pendekatan Saintifik 2. Metode Pembelajaran  Eksperimen Bebas

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan Persiapan Situasi Kelas  Mengkondisikan situasi kelas Apersepsi  Siswa mengingat kembali tentang lensa dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi - Apa bedanya cermin dan lensa? Pre-test tentang pembiasan cahaya pada lensa Orientasi Tujuan dan Kegiatan  Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran 45 menit Inti Mengamati  Mengamati set alat pembiasan cahaya pada lensa cembung serta mencari informasi ataupun prosedur percobaan berdasarkan sumber belajar misalnya buku, internet. Menanya  Menanyakan dan mencari tahu sendiri konsep pembiasan cahaya pada lensa cembungGuru membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan. Mencoba  Melakakuan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cembung berdasarkan langkah-langkah percobaan yang telah didiskusikan bersama teman sekelompok. Mengasosiasi  Menghubungkan antara jarak benda, tinggi benda, jarak bayangan dan tinggi bayangan. Mengkomunikasikan  Siswa mempresentasikan hasil eksperimen 80 menit Penutup Umpan balik dan rangkuman  Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pembiasan cahaya pada lensa cembung Tugas-tugas  Menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya, yaitu: pembiasan cahaya pada lensa cekung 10 menit Pertemuan kedua Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Pendahuluan Persiapan Situasi Kelas  Mengkondisikan situasi kelas Apersepsi  Siswa mengingat kembali tentang lensa dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi - Apa bedanya lensa cembung dan lensa cekung? Orientasi Tujuan dan Kegiatan  Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran 10 menit Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Inti Mengamati  Mengamati set alat pembiasan cahaya pada lensa cekung serta mencari informasi ataupun prosedur percobaan berdasarkan sumber belajar misalnya buku, internet. Menanya  Menanyakan dan mencari tahu sendiri konsep pembiasan cahaya pada lensa cekungGuru membimbing siswa untuk merumuskan pertanyaan. Mencoba  Melakakuan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cekung berdasarkan langkah-langkah percobaan yang telah didiskusikan bersama teman sekelompok. Mengasosiasi  Menghubungkan antara jarak benda, tinggi benda, jarak bayangan dan tinggi bayangan. Mengkomunikasikan  Siswa mempresentasikan hasil eksperimen 85 menit Penutup Umpan balik dan rangkuman  Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pembiasan cahaya pada lensa cekung Post-test 45 menit

G. Sumber Belajar, Media, AlatBahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Demonstrasi Untuk Menngkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Pada Materi Pembiasan Cahaya (Eksperimen Di Kelas V Mi Al-Musthofa Sempur)

2 16 112

Pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV

0 13 196

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ENERGI PANAS DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pada Materi Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 4 Barenglor Klaten Utara Klaten Tahun

0 2 13

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ENERGI PANAS DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Pada Materi Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 4 Barenglor Klaten Utara Klaten Tahu

0 2 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 0 18

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012).

0 5 4

Pengaruh metode eksperimen terbimbing dan perbedaan gender terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten dalam materi pembiasan cahaya pada lensa.

1 1 174

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 2 232