Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada Tabel 4.3, nilai mean pre-test kelas eksperimen I = 36.57 dan nilai mean
pre-test kelas eksperimen II = 36.92. Oleh karena nilai t = -.087, p = .0931 = .05, maka tidak signifikan. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan
hasil pre-test pada kelas eksperimen I dan II. Jadi, dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa untuk kedua kelas adalah sama.
b. Uji t dependen pre-test dan post-test pada kelas eksperimen I
Untuk menguji apakah metode eksperimen bebas pada materi pembiasan cahaya pada lensa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
maka pre-test dan post-test dianalisa dengan uji t untuk kelompok dependen. Hasil perhitungan menggunakan program SPSS dapat dilihat
pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4. Perbandingan pre-test dan post-test pada kelas eksperimen I
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada Tabel 4.4, nilai mean pre-test = 36.57 dan nilai mean post-test = 78.61. Oleh
karena nilai t = -13.73, p = .000 = .05, maka signifikan. Hal ini
menunjukkan ada perbedaan hasil pre-test dan post-test. Dengan kata lain ada peningkatan prestasi belajar pada kelas eksperimen bebas.
c. Uji t dependen pre-test dan post-test pada kelas eksperimen II
Untuk menguji apakah metode eksperimen terbimbing pada materi pembiasan cahaya pada lensa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
maka pre-test dan post-test dianalisa dengan uji test-t untuk kelompok dependen. Hasil perhitungan menggunakan program SPSS dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5. Perbandingan pre-test dan post-test pada kelas eksperimen II
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada Tabel 4.5, nilai mean pre-test = 36.81 dan nilai mean post-test = 83.02. Oleh
karena nilai t = -18.54, p = .000 = .05, maka signifikan. Hal ini
menunjukkan ada perbedaan hasil pre-test dan post-test. Dengan kata lain ada peningkatan prestasi belajar pada kelas eksperimen terbimbing.
d. Uji t independen post-test kelas eksperimen I dan II
Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar fisika baik yang menggunakan metode eksperimen bebas maupun
eksperimen terbimbing. Maka, untuk mengetahui metode eksperimen mana yang lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, pengujian mean post-test
dianalisa dengan statistik uji-t dua sampel independen Independent- Samples T test. Hasil output analisa menggunakan SPSS dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Perbandingan post-test kelas eksperimen I dan II
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada Tabel 4.6, nilai mean post-test kelas eksperimen I = 78.75 dan nilai mean
post-test kelas eksperimen II = 83.02. Oleh karena nilai t = -2.86, p = .006 = .05, maka signifikan. Artinya bahwa ada perbedaan hasil post-test kelas
eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing.
Oleh karena mean post-test kelas eksperimen I lebih kecil daripada kelas eksperimen II, maka menandakan prestasi belajar menggunakan
metode eksperimen terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode eksperimen bebas.
2. Keaktifan Siswa