selama bertahun-tahun akan lebih banyak mendatangkan hasil. Para petani pedesaan biasanya melakukan perlawanan pada malam hari dan dilakukan secara
diam-diam. Perlawanan petani tidaklah dimaksudkan untuk mengubah dominasi secara langsung,
72
namun yang menjadi titik pijakan dari perlawanan ialah bagaimana untuk tetap bisa bertahan hidup.
Masyarakat Jawa sebagian besar merupakan masyarakat agraris yang memandang tanah sebagai aset penting dalam kehidupan. Hal ini dikarenakan
tanah merupakan sumber daya alam yang diolah untuk keperluan hidup. Tanah bagi masyarakat agraris berfungsi sebagai aset produksi untuk dapat
menghasilkan komoditas hasil pertanian. Pada masa kolonial dikenalkan tanah partikelir
73
sebagai hasil penjualan oleh Belanda.
74
Di tanah-tanah milik swasta itu, pemilik memperoleh hak untuk menarik pajak dari para petani. Hal tersebut
tentu memberatkan para petani hingga akhirnya menimbulkan gejolak. Perlawanan yang munculpun banyak dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal, baik ulama
ataupun bangsawan lokal.
G. Metodologi Penelitian
Sebagai sebuah studi sejarah, penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dalam konteks penulisan ini adalah proses menganalisa secara
rekaman dan peninggalan masa lalu. Tulisan ini merupakan sebuah kajian pustaka, sehingga metode yang akan dilakukan dalam penulisan ini adalah
72
Ibid, hlm.2.
73
Tanah partikelir adalah tanah yang dimiliki orang-orang swasta Belanda dan orang pribumi yang mendapat hadiah tanah karena dianggap telah berjasa kepada pemerintah Belanda.
74
James C Scott, Senjatanya....op.cit, hlm.123.
mengumpulkan sumber-sumber tertulis baik primer maupun sekunder. Akan tetapi, karena keterbatasan dalam menemukan dan menggunakan sumber primer,
maka penulisan ini lebih banyak menggunakan sumber sekunder dan tersier.
Secara metodologis, penelitian ini mendasarkan diri pada tahapan penelitian sejarah secara umum. Menurut Kuntowijoyo
75
, penelitian sejarah mempunyai lima tahapan, yakni: pemilihan topik, pengumpulan sumber,
verivikasi kritik sejarah, keabsahan sumber, interpretasi berupa analisis dan sintesis, dan yang terakhir adalah penulisan atau historiografi.
1. Pemilihan Topik
Pemilihan topik merupakan langkah pertama dalam penulisan sejarah. Sebagaimana dengan hal tersebut, topik penelitian ini adalah
“Gerakan Samin Melawan Kolonialisme Belanda: Perlawanan Petani Kawasan Hutan di Blora
Abad XIX-XX ”. Perkembangan sektor pertanian tradisional sangat menarik untuk
dibahas. Sektor ini mengalami perubahan seiring dengan kedatangan bangsa Barat yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian untuk memenuhi permintaan pasar
Eropa. Topik yang dipilih memiliki nilai perjuangan tentang dinamika
masyarakat kecil yang tetap mempertahankan resistensi mereka di bawah tekanan para penguasa. Perjuangan mereka pada akhirnya mampu menciptakan sebuah
masyarakat yang dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.
75
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Budaya, 2001, hlm.91.
2. Heuristik atau Pengumpulan Sumber
Setelah topik ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sumber-sumber sejarah heuristik. Karena penelitian ini merupakan penelitian
pustaka, maka data-data diperoleh dari laporan-laporan penelitian tentang gerakan Samin dan tentang politik kehutanan kolonial. Laporan-laporan tersebut terdapat
dalam buku, jurnal-jurnal, maupun artikel di internet. Karena keterbatasan sumber di perpustakaan Sanata Dharma, maka penulis juga mencari sumber-sumber
terkait di perpustakaan lain. 3.
Verifikasi atau Kritik Sumber. Verifikasi atau kritik sumber merupakan tahap penelitian setelah
pengumpulan data. Kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Yang dimaksud dengan kritik adalah kerja
intelektual dan rasional yang mengikuti metodologi sejarah untuk mendapatkan obyektivitas suatu kejadian.
76
Umumnya kritik sumber dilakukan terhadap sumber-sumber pertama. Kritik ini meliputi verivikasi sumber, yaitu pengujian
mengenai kebenaran atau ketepatan dari sumber tersebut. Dalam metode sejarah ada dua jenis kritik sumber, yaitu kritik eksternal dan kritik internal.
77
Kritik eksternal adalah kritik yang dilakukan untuk mengetahui keaslian sumber.
78
Kritik ini dilaukan dengan cara meneliti bahan yang digunakan, sifat bahan, gaya penulisan, bahasa tulisan, dan jenis huruf yang digunakan, apakah
membuktikan sumber yang didapat asli atau tidak. Sedangkan ktirik internal ditujukan terhadap isi dari sumber sejarah. Apakah isi dari sumber yang dipakai
76
Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Graha Ilmu,2010, hlm.35.
77
Ibid.,hlm. 103.
78
https:id.m.wikipedia.orgwikikritik_sejarah
dapat dipercaya atau tidak. Untuk itu yang harus dilakukan adalah dengan membandingkan kesaksian antar berbagai sumber. Sumber yang digunakan dalam
penulisan ini adalah buku-buku yang membahas tentang gerakan Samin dan ajaran yang dihasilkannya. Teknik yang dilakukan peneliti adalah studi teks yang
didukung dengan studi pustaka. Sehingga data yang dipergunakan dalam penulisan adalah berupa sumber tertulis. Sumber tertulis yang digunakan adalah
tulisan dari para peneliti lain yang juga pernah meneliti tentang gerakan Samin di Blora. Selain sebagai sumber penulisan, teks tersebut juga untuk membandingkan
penelitian terkait gerakan Samin yang telah ada sebelumnya, dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Selain itu, penulisan ini juga menggunakan majalah yang
pernah memuat tulisan terkait gerakan Samin. Data yang diperoleh dibandingkan dengan data lain yang berkaitan dengan topik dalam penelitian ini.
4. Interpretasi
Interpretasi data juga sering disebut penafsiran data. Interpretasi data harus berdasarkan argumen yang memiliki landasan yang relevan. Terdapat dua macam
interpretasi yaitu analisis menguraikan dan sintesis menyatukan. Fakta-fakta yang diperoleh melalui sumber kemudian diinterpretasikan menjadi rangkaian
peristiwa yang dapat diuji kebenarannya. Dengan demikian interpretasi data menjadi kuat karena berdasarkan data yang relevan.
Pendekatan sosial-ekonomi dipakai dalam memahami Gerakan Samin dan pengikutnya serta dampaknya bagi masyarakat sekitar. Pendekatan sosial-
ekonomi dipilih karena tujuan pokok dari kolonialisme Belanda adalah eksploitasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekonomi negara jajahan. Dari permasalahan ekonomi tersebut kemudian ditarik ke dalam permasalahan sosial masyarakat.
5. Historiografi atau Penulisan Sejarah
Tahap terakhir yang dilakukan adalah penulisan. Penulisan ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber yang digunakan. Dalam penulisan,
penulis harus memperhatikan penyusunan cerita yang berurutan, penyusunan berbagai kejadian sesuai urutan waktu, hal yang berhubungan dengan sebab akibat
dari suatu peristiwa, daya pikir untuk menciptakan sesuatu yang ada di pikirannya berdasarkan pengalaman
H. Sistematika Penulisan