PPPPTK Penjas dan BK | 9
M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
penting tentang diri konseli yang bersifat pribadi dan rahasia bagi diri konseli. Pembahasan bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang
menyangkut permasalahan konseli, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah.
2. Tujuan
Tujuan layanan konseling individual adalah membantu seorang konseli dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuan konseling
individual adalah
membantu seorang
konseli agar
dengan kemampuannya sendiri dapat memahami diri, menerima diri, mengarah
diri, mengambil keputusan untuk penyelesaian masalah yang dihadapi, dan mampu merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.
Tujuan konseling individual adalah membantu seorang konseli dalam upaya mengurangi intensitas ketidaksukaan atas keberadaan sesuatu
yang dialami, atau meniadakan keberadaan sesuatu yang dialami. danatau mengurangi intensitas hambatan danatau kerugian yang
ditimbulkan oleh suatu yang dialami. Dengan layanan konseling individual beban konseli diringankan, kemampuan konseli ditingkatkan,
potensi konseli dikembangkan. Tujuan konseling individual adalah mengajak seorang konseli dapat memahami dirinya dan menemukan
masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk menyelesaikan masalah yang dialami. Tujuan konseling individual adalah membantu
seorang konseli mengalami self-clarification, self-understanding, self- acceptance, self-direction, dan self-actualization.
3. Fungsi
Fungsi utama layanan konseling individual yang sangat dominan adalah fungsi pengentasan. Namun secara menyeluruh fungsi konseling
individual itu meliputi juga 1 fungsi pemahaman, konseli memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif,
serta positif dan dinamis. 2 fungsi pengentasan, pemahaman konseli mengarah kepada dikembangkannya persepsi dan sikap serta kegiatan
PPPPTK Penjas dan BK | 10
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
demi terentaskannya secara spesifik masalah yang dialami Konseli. 3 fungsi pengembanganpemeliharaan, pengembangan dan pemeliharaan
potensi konseli dan benrbagai unsur positif yang ada pada diri konseli merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah
konseli dapat dicapai. 4 fungsi pencegahan, pengembangan pemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada pada diri konseli,
diperkuat oleh terentaskannya masalah merupakan kekuatan bagi tecegahnya masalah yang sekarang dialaminya itu, serta diharapkan
tercegah pula masalah-masalah baru yang mungkin timbul. 5 fungsi advokasi, melalui layanan konseling individual, konseli memiliki
kemampuan untuk membela diri sendiri menghadapi keteraniayaan.
4. Proses Menemukan Masalah yang Membutuhkan Layanan Konseling Individual
Masalah yang dialami peserta didik dan membutuhkan konseling ditemukan dari hasil asesmen atau setelah ditempatkan di peminatan
tertentu peserta didik tidak mendapatkan kepuasan. Hasil asesmen akan mampu menunjukkan kategori diagnostik bersangkutan dengan
masalah lokus atau tempat problem, ditinjau dari bidang masalah: kepribadian, pendidikan, vokasional, keuangan, atau kesehatan. Dan
juga bersangkutan dengan masalah beratnya gangguan konseli. Apakah konseli masih cukup mempunyai orientasi terhadap kenyataan sehingga
masih mampu memanfaatkan layanan konseling atau sebaliknya memerlukan layanan psikoterapi?
Penggunaan informasi hasil asesmen bertalian dengan pembuatan keputusan dan perencanaan yang dapat dipilah menjadi:
a. Mengidentifikasi kemungkinan arah tindakan
Di sini asumsinya ialah bahwa konseli tahu maksudnya apa yang dikatakan, tetapi kadang-
kadang tanpa keyakinan. “ Saya tidak tahu
harus berbuat apa? ”
. Hal ini mungkin bersangkutan dengan masalah penentuan cara studi yang tepat di sekolah, atau