Tahapan modul d profesional sma

PPPPTK Penjas dan BK | 44 MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D 5 Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok. 6 Menjelaskan cara-cara pelaksanaan yang hendak dilalui mencapai tujuan itu. 7 Menjelaskan azas-azas bimbingan kelompok: a kesukarelaan; b keterbukaan; c kegiatan; d kenormatifan; e kerahasiaan. 8 Menampilkan tingkah laku dan komunikasi yang mengandung unsur-unsur penghormatan kepada orang lain dalam hal ini anggota kelompok, ketulusan hati, kehangatan, dan empati. 9 Perkenalan dilanjutkan rangkaian nama. b. Tahap II: Peralihan a Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. b Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut. c Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhansebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut. d Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota. Kalau perlu kembali ke beberapa aspek tahap permulaan. c. Tahap III: Kegiatan a Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan topik tugas. b Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok. c Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan pemimpin kelompok. d Pembahasan topik tersebut secara tuntas, gunakan rumus 5W+1H. e Selingan. PPPPTK Penjas dan BK | 45 M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D f Menegaskan kembali komitmen para anggota kelompok apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topic yang telah dilakukan. d. Tahap IV: Pengakhiran a Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri. b Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing. c Pembahasan kegiatan lanjutan. d Pesan serta tanggapan anggota kelompok. e Ucapan terima kasih. f Berdoa. g Perpisahan.

4. Metode

Bentuk-bentuk bimbingan kelompok ada beberapa macam. Macam- macam bimbingan kelompok ini dapat digunakan pada situasi dan permasalahan tersendiri. Konselor harus dapat menilai dan melihat keadaan konselinya dan dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan pas dan terarah. Beberapa jenis metode bimbingan kelompok menurut Surya 1975:75 yaitu: a. Program Home Room Program ini dilakukan dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan. Dengan kondisi tersebut peserta didik dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban. Tujuan utama program ini adalah agar guru dapat mengenal peserta didiknya secara lebih dekat sehingga dapat membantunya secara efisien. Salah satu bentuk home room program bisa dilakukan dalam aktivitas membuat dan menikmati bersama. Peserta mempunyai tugas masing-masing dengan setiap peserta wajib terlibat, dengan PPPPTK Penjas dan BK | 46 MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D suasana informal yang pada proses kegiatan akan tercipta suasana kekeluargaan sehingga peserta secara alamiah akan mulai tentang aktivitas atau perasaan yang dialami yang akan dibahas bersama. b. Karyawisata Karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan isu, masalah, atau topik kehidupan tertentu. Mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerja sama, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta mengembangkan bakat dan cita-cita. c. Diskusi kelompok Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana peserta didik memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi peserta didik diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis dan peserta didik lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung jawab dan harga diri. Menurut Suyanto 1992:107 diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para peserta didik anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Senada dengan pendapat di atas Surya 1975:75 menyatakan diskusi kelompok merupakan suatu teknik dalam bimbingan kelompok yang murid- muridnya mendapat kesempatan memecahkan masalah bersama- sama. Setiap murid mendapatkan kesempatan untuk menyumbang pikiran dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi tersebut semua anggota kelompok diikutsertakan secara aktif dalam mencapai kemungkinan pemecahan masalah secara bersama- sama mengutarakan masalahnya, mengutarakan ide-ide,