Cara Penggunaan Modul Dr. Nandang Rusmana, M.Pd., 08122116766.,e-Mail : nandangrusmanagmail.com

PPPPTK Penjas dan BK | 7 MODUL GURU PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D Gambaran utuh tentang pengelolaan implementasi pelayanan bimbingan dan konseling secara klasikal, individual, dan kelompok akan dapat dipahami dengan membaca seluruh materi modul ini. PPPPTK Penjas dan BK | 8 MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

A. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan Guru Pembelajar ini, peserta dapat: 1. menjelaskan pengertian konseling individual; 2. menjelaskan tujuan konseling individual; 3. menerapkan tahapan konseling individual.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Peserta pelatihan mampu menyelenggarakan layanan konseling individual yang meliputi perencanaan, proses konseling, dan penilaian dan tindak lanjut.

C. Uraian Materi 1. Pengertian

Konseling individual merupakan kegiatan terapeutik yang dilakukan secara perseorangan untuk membantu peserta didikkonseli yang sedang mengalami masalah atau kepedulian tertentu yang bersifat pribadi. Dalam pelaksanaannya, peserta didikkonseli dibantu oleh konselor atau guru BK untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, menemukan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan terbaik untuk mewujudkan keputusannya dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupannya. Layanan konseling individual merupakan kegiatan layanan yang diselenggarakan oleh guru BKkonselor terhadap seorang konseli dibaca: peserta didik dalam rangka pengentasan masalah yang dihadapinya. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung yang bersifat membantu antara Guru BKkonselor dengan konseli dalam membahas permasalahan yang dialami konseli. Pembahasan tersebut bersifat mendalam dan menyentuh hal-hal PPPPTK Penjas dan BK | 9 M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D penting tentang diri konseli yang bersifat pribadi dan rahasia bagi diri konseli. Pembahasan bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan konseli, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah.

2. Tujuan