PPPPTK Penjas dan BK | 78
MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
siswa melalui bantuan yang diberikan oleh orang lain. Layanan konsultasi juga didefinisikan bantuan dari konselor ke klien dimana
konselor sebagai konselor dan klien sebagai konseli, yang membahas tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah
orang yang merasa dipertanggungjawabkan konseli, misalnya anak, murid atau orang tuanya. Bantuan yang diberikan untuk memandirikan
konseli sehingga ia mampu menghadapi pihak ketiga yang dipermasalahkannya http:konselingindonesia.com.
Dari beberapa pengertian, dapat kami disimpulkan bahwa layanan konsultasi adalah layanan konseling oleh konselor sebagai konselor
kepada konseli dengan tujuan memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan konseli dalam rangka membantu
terselesaikannya masalah yang dialami pihak ketiga konseli yang bermasalah. Pada layanan konsultasi dilakukan melalui dua tahap yaitu
tahap konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada konseli, dan tahap penanganan yang dilakukan oleh konseli kepada konselipihak
ketiga. Maka petugas pada tahap konsultasi adalah konselor sedangkan petugas pada tahap penanganan adalah konseli.
2. Tujuan dan Manfaat
Pada dasarnya setiap kegiatan tidak akan terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.
”Tujuan diberikannya bantuan yaitu supaya orang-perorangan
atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan
bebas” Winkel, 2005:
32. Layanan konsultasi merupakan bagian dari layanan bimbingan dan konseling, maka tujuan dari layanan ini sepenuhnya akan
mendukung tercapainya tujuan BK. Fullmer dan Bernard dalam Marsudi, 2003: 124-125 merumuskan tujuan layanan konsultasi
sebagai bagian tujuan bimbingan di sekolah adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan dan menyempurnakan lingkungan belajar bagi
siswa, orang tua, dan administrator sekolah.
PPPPTK Penjas dan BK | 79
M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D
b. Menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan informasi di antara orang yang penting.
c. Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar.
d. Memperluas layanan dari para ahli. e. Memperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator.
f. Membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku.
g. Menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang baik.
h. Menggerakkan organisasi yang mandiri. Tujuan layanan konsultasi sebagaimana dikemukakan oleh Prayitno
2004:2 adalah: Tujuan umum layanan konsultasi bertujuan agar konseli dengan
kemampuannya sendiri
dapat menangani
kondisi dan
atau permasalahan yang dialami pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga
mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan konseli, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga itu setidaknya sebagian
menjadi tanggung jawab konseli.
3. Langkah-langkah Layanan Konsultasi
Menurut Karpius dalam Shetzer, 1985, ada sembilan tahapan pelaksanaan proses konsultasi. Tahap tersebut diuraikan sebagai
berikut: a. Pre Entry sebelum masuk. Konselor menjelaskan nilai-nilai,
kebutuhan, anggapan, dan tujuan tentang individu, kelompok, organisasi serta menilai kemampuan keterampilan konselor sendiri.
b. Entry masuk. Pernyataan masalah diungkapkan, dihubungkan, dirumuskan dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diikuti.
c. Gathering information pengumpulan informasi. Untuk menjelaskan masalah dengan cara mendengarkan, mengamati, memberi
pernyataan, pencatatan yang baku, interview, dan pertemuan kelompok.