Tujuan dan Manfaat modul d profesional sma

PPPPTK Penjas dan BK | 79 M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D b. Menyempurnakan komunikasi dengan mengembangkan informasi di antara orang yang penting. c. Mengajak bersama pribadi yang memiliki peranan dan fungsi bermacam-macam untuk menyempurnakan lingkungan belajar. d. Memperluas layanan dari para ahli. e. Memperluas layanan pendidikan dari guru dan administrator. f. Membantu orang lain bagaimana belajar tentang perilaku. g. Menciptakan suatu lingkungan yang berisi semua komponen lingkungan belajar yang baik. h. Menggerakkan organisasi yang mandiri. Tujuan layanan konsultasi sebagaimana dikemukakan oleh Prayitno 2004:2 adalah: Tujuan umum layanan konsultasi bertujuan agar konseli dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan atau permasalahan yang dialami pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan konseli, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga itu setidaknya sebagian menjadi tanggung jawab konseli.

3. Langkah-langkah Layanan Konsultasi

Menurut Karpius dalam Shetzer, 1985, ada sembilan tahapan pelaksanaan proses konsultasi. Tahap tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Pre Entry sebelum masuk. Konselor menjelaskan nilai-nilai, kebutuhan, anggapan, dan tujuan tentang individu, kelompok, organisasi serta menilai kemampuan keterampilan konselor sendiri. b. Entry masuk. Pernyataan masalah diungkapkan, dihubungkan, dirumuskan dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diikuti. c. Gathering information pengumpulan informasi. Untuk menjelaskan masalah dengan cara mendengarkan, mengamati, memberi pernyataan, pencatatan yang baku, interview, dan pertemuan kelompok. PPPPTK Penjas dan BK | 80 MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D d. Defining problem merumuskan masalah. Penilaian informasi digunakan dalam menentukan tujuan untuk perubahan. Laporan masalah diterjemahkan kedalam suatu laporan dan disetujui oleh konselor dan konseli. e. Determining problem solution menentukan solusi masalah. Informasi di analisis dan di sintesis untuk menemukan pemecahan masalah yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi konseli. Karakteristik dari tahap ini adalah pencurahan pikiran, memilih, dan menentukan prioritas. f. Stating objectives menetapkan sasaran. Hasil yang dicapai diukur dalam suatu periode waktu, kondisi tertentu, dan mendeskripsikan pemecahan masalah dan didukung oleh faktor-faktor lain untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. g. Implementing the plan mengimplementasikan rencana. Intervensi diimplementasikan dengan mengikuti garis pedomanlangkah, dengan cara memberitahukan semua bagian yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, siapa yang bertanggung jawab, dan hasil-hasil yang diharapkan. h. Evalution evaluasi. Aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan dimonitor, proses, penaksiran hasil yang diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas konselor. i. Termination pemberhentian. Kontak langsung dengan konselor berhenti, tetapi pengaruh proses diharapkan berlanjut. Putusan dibuat untuk menunda perbuatan, perancangan kembali, dan melaksanakan kembali, serta mengakhirinya dengan sempurna. Kurpius menerangkan bahwa tahap-tahap tersebut di atas tidak dapat dipisah-pisah tetapi masing-masing tahap penting untuk dimufakatkan sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

4. Komponen Layanan Konsultasi BK

a. Konselor

Konselor adalah tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling pada bidang tugas pekerjaanya. Sesuai dengan keahliannya. Konselor melakukan berbagai jenis