Langkah-langkah Layanan Konsultasi modul d profesional sma

PPPPTK Penjas dan BK | 80 MODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D d. Defining problem merumuskan masalah. Penilaian informasi digunakan dalam menentukan tujuan untuk perubahan. Laporan masalah diterjemahkan kedalam suatu laporan dan disetujui oleh konselor dan konseli. e. Determining problem solution menentukan solusi masalah. Informasi di analisis dan di sintesis untuk menemukan pemecahan masalah yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi konseli. Karakteristik dari tahap ini adalah pencurahan pikiran, memilih, dan menentukan prioritas. f. Stating objectives menetapkan sasaran. Hasil yang dicapai diukur dalam suatu periode waktu, kondisi tertentu, dan mendeskripsikan pemecahan masalah dan didukung oleh faktor-faktor lain untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. g. Implementing the plan mengimplementasikan rencana. Intervensi diimplementasikan dengan mengikuti garis pedomanlangkah, dengan cara memberitahukan semua bagian yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, siapa yang bertanggung jawab, dan hasil-hasil yang diharapkan. h. Evalution evaluasi. Aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan dimonitor, proses, penaksiran hasil yang diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas konselor. i. Termination pemberhentian. Kontak langsung dengan konselor berhenti, tetapi pengaruh proses diharapkan berlanjut. Putusan dibuat untuk menunda perbuatan, perancangan kembali, dan melaksanakan kembali, serta mengakhirinya dengan sempurna. Kurpius menerangkan bahwa tahap-tahap tersebut di atas tidak dapat dipisah-pisah tetapi masing-masing tahap penting untuk dimufakatkan sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

4. Komponen Layanan Konsultasi BK

a. Konselor

Konselor adalah tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling pada bidang tugas pekerjaanya. Sesuai dengan keahliannya. Konselor melakukan berbagai jenis PPPPTK Penjas dan BK | 81 M ODUL GURU PEMBELAJAR BK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL D layanan konseling; salah satu di antaranya adalah layanan konsultasi. Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini konselor mempraktikkan teknik-teknik konsultasi yang secara simultan juga melaksanakan prinsip dan asas-asas konseling dan jika diperlukan melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

b. Konseli

Konseli adalah individu yang meminta bantuan kepada konselor agar dirinya mampu menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga yang menjadi tanggung jawabnya. Bantuan ini diminta dari konselor karena konseli belum mampu menangani situasi atau pihak ketiga itu.

c. Pihak Ketiga

Pihak ketiga adalah individu yang kondisi atau permasalahannya dipersoalkan oleh konseli, kondisipermasalahan pihak ketiga itu perlu diatasi, dan konseli merasa setidak-tidaknya ikut bertanggung jawab atas pengatasannya. Pihak ketiga yang dilibatkan dalam konsultasi harus terkait langsung dengan konseli yang mengalami permasalahan yang dimaksudkan tanpa adanya individu ketiga yang spesifik, maka pihak ketiga itu di anggap tidak ada, dan layanan konsultasi tidak selayaknya diselenggarakan. Misalnya; Seorang guru yang mengalami masalah “kurang percaya diri berdiri di muka kelas sehingga siswa kurang serius mengikuti pelaj arannya” di sini pihak ketiga secara spesifik tidak ada, masalah itu bukan masalah pihak ketiga, melainkan masalah guru itu sendiri yang layak dibahas dalam konseling perorangan, bukan dalam layanan konsultasi.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Peserta pendidikan dan latihan membaca dan memahami uraian materi layanan konsultasi. 2. Diskusi materi layanan konsultasi. 3. Peserta pendidikan dan latihan membuat perencanaan konsultasi. 4. Peserta pendidikan dan latihan melakukan simulasi konsultasi.