penyari Badan Pegawas Obat dan Makanan RI, 2010. Maserasi dilakukan selama 2x24 jam dengan bantuan shaker. Hasil maserat yang diperoleh disaring dengan
menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring dengan bantan pompa vakum, kemudian serbuk dari hasil penyaringan diremaserasi dengan pelarut baru
sebanyak 125 ml selama 1x 24 jam. Hasil maserat pertama dan kedua dicampur dan duapkan dengan rotary
evaporator pada suhu 70
o
C untuk menguapkan pelarut yang terdapat pada ekstrak, kemudian ekstrak ditempatkan pada cawan petri dan diuapkan kembali diatas water
bath dengan suhu 50-60
o
C untuk menghilangkan pelarut yang kemungkinan masih terdapat pada ekstrak. Ekstrak diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental dengan bobot
tetap yang telah dipersyaratkan.
6. Identifikasi kandungan senyawa kimia ekstrak etanol bunga petai dengan uji
tabung
a. Pembuatan larutan uji
Pembuatan larutan uji untuk uji fitokimia dilakukan dengan cara, 500 mg ekstrak kental bunga petai dilarutkan ke dalam 50 ml etanol 70.
b. Uji pendahuluan
Dua gram serbuk bunga petai ditambahkan dengan 20 mL aquadest, dipanaskan selama ±15 menit diatas waterbath, selanjutnya disaring. Jika larutan
menjadi berwarna merah hingga kuning dan saat penambahan KOH LP, warna
larutan menjadi lebih intensif menunjukkan adanya senyawa yang mengandung kromofor dengan gugus hidrolik.
c. Uji fenolik
Sebanyak 3 ml larutan uji ditambahkan dengan ± 3 tetes larutan FeCl
3
1 . Hasil positif adanya senyawa fenolik ditunjukkan dengan terbentuknya warna
hijau, merah, ungu atau hitam Jones dan Kinghorn, 2006. d.
Uji flavonoid Sebanyak 3 ml larutan uji ditetesi dengan ± 2 tetes NaOH LP maka akan
terjadi pembentukan intensitas warna kuning. Dengan penambahan HCl terjadi perubahan intensitas warna kuning. Adanya perubahan warna menunjukkan hasil
positif bahwa terdapat senyawa flavonoid. e.
Uji tanin Sebanyak 1 ml larutan uji ditambahkan dengan ± 3 tetes larutan FeCl
3
10. Hasil positif adanya senyawa tanin ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru tua, atau biru kehitaman Jones dan Kinghorn, 2006.
f. Uji alkaloid
Sebanyak 2 ml larutan uji diuapakan dengan menggunakan porselin diatas penangas air ± 5 menit. Larutan uji yang telah diuapakan, kemudian
dilarutkan dengan 5 ml HCl 2 N. Larutan yang diperoleh dibagi dalam 3 tabung reaksi yaitu : larutan HCl, larutan HCl dengan penambahan 3 tetes pereaksi
Dragendorff, dan larutan HCl dengan penambahan 3 tetes pereaksi Mayer. Hasil
positif ditunjukan dengan terbentuknya endapan jingga pada larutan yang ditambahkan pereaksi Dragendorff dan endapan putih hingga kekuningan pada
larutan yang ditambahkan pereaksi Mayer Jones dan Kinghorn, 2006. g.
Uji terpenoid Larutan uji sebanyak 2,5 ml dicampur dengan 1 ml kloroform kemudian
ditambahkan 1,5 ml H
2
SO
4
pekat secara hati-hati melewati dinding tabung. Hasil positif adanya senyawa terpenoid ditunjukkan dengan terbentuknya cincin warna
coklat kemerahan pada permukaaan dalam larutan Edeoga, Okwu, dan Mbaebre, 2005.
h. Uji saponin
Sebanyak 100 mg serbuk bunga petai ditambahkan 10 mL aquadest ke dalam tabung reaksi, ditutup dan dikocok kuat-kuat selama 30 detik. Tabung
dibiarkan dalam posisi tegak. Apabila terbentuk buih setinggi kurang lebih 1-10 cm selama ± 10 menit pada permukaan cairan dan setelah penambahan ± 1 tetes
HCl 2 N busa tidak hilang, maka menujukkan adanya senyawa saponin Departemen Kesehataan RI, 1995.
7. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga petai terhadap S. aureus dan E.