Metode Ekstraksi Maserasi PENELAAHAN PUSTAKA

batang, pembungkus biji dan pada kulit buah. Komponen kimia saponin terdapat pada pembungkus biji. Komponen kimia yang lain seperti terpenoid terdapat pada bagian biji dan daun. Selain itu komponen kimia flavonoid diketahui terdapat pada bagian biji, pembungkus biji dan kulit buah Kamisah dkk., 2013. Flavonoid pada bunga berperan dalam memberikan warna menarik yang dapat membantu proses penyerbukan bunga, selain itu flavonoid diketahui memliki aktivitas sebagai antibakteri Cushnie and Lamb, 2005.

B. Metode Ekstraksi

Ekstrak merupakan sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan cairan penyari simplisia menggunakan cara yang sesuai, tanpa pengaruh cahaya matahari langsung. Cairan penyari yang dapat digunakan yaitu air, eter, etanol atau campuran etanol dan air. Metode penyarian dengan cairan penyari berupa campuran etanol dan air dilakukan dengan maserasi atau perkolasi sedangkan dengan cairan penyari eter penyarian dilakukan dengan cara perkolasi Badan POM R.I, 2010 . Cara metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut yaitu : 1. Cara Dingin a. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Pengulangan penambahan pelarut juga dapat dilakukan setelah dilakukan penyaringan maserat pertama yang disebut remaserasi. b. Perkolasi adalah proses pengekstrakan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna, yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosesnya terjadi terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat. 2. Cara Panas a. Refluks adalah ekstraksi dengan menggunakan suhu titik didih pelarutnya, selama waktu tertentu dengan jumlah pelarut tertentu. Jumlah pelarut yang digunakan pada ekstraksi ini terbatas. Proses ekstraksi dilakukan pengulangan pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga proses ekstraksi lebih sempurna. b. Digesti adalah maserasi kinetik pengadukan kontinu pada suhu lebih tinggi daripada suhu kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperature 40 o – 50 o C. c. Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air 96 o – 98 o C, proses pengekstrakan dilakukan selama 15 – 20 menit. d. Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air dengan menggunakan penangas air sampai mencapai suhu titik didih air dengan waktu proses pengekstrakan yang lebih lama daripada infus Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000.

C. Maserasi

Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi. Prinsip maserasi yaitu serbuk simplisia kontak dengan pelarut, pelarut akan masuk ke dalam rongga sel simplisia yang mengandung zat aktif. Komponen aktif simplisia akan larut dan akan berpindah ke pelarut. Komponen aktif yang larut bergantung pada kelarutannya dalam pelarut dan kemudian akan tejadinya transfer massa komponen aktif dari simplisia menuju ke pelarut. Transfer massa terjadi karena adanya gradien konsentrasi atau perbedaan konsentrasi antara komponen aktif didalam sel dan diluar sel. Kecepatan transfer massa komponen senyawa aktif akan berkurang jika konsentrasi senyawa aktif di dalam pelarut meningkat sampai mencapai titik keseimbangan. Titik keseimbangan diperoleh jika konsentrasi komponen aktif di dalam sel simplisia dan di dalam pelarut sama United Nations Industrial Development Organization And The International Centre For Science And High Technology , 2008.

D. Senyawa Fitokimia

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

5 26 64

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK ASETON KULIT BATANG Shorea accuminatissima TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 15

BAB 1 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 11 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

3 29 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit batang pohon Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

2 16 148

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 1 11

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922

0 0 9

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KOPOLI-(EUGENOL–N,N’-METILEN BIS(AKRILAMIDA)) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 0 14