manfaat di alam berkat warnanya yang dapat menjadi daya tarik serangga dan burung sehingga dapat membantu proses penyerbukan tanaman Cushnie and Lamb, 2005.
Senyawa flavonoid juga berperan dalam memberikan warna kuning dan jingga pada mahkota bunga bahkan flavonoid tidak berwana mengabsorpsi cahaya pada spektrum
UV karena memiliki banyak gugus kromofor Heinrich, 2005. Mekanisme kerja senyawa flavonoid sebagai antibakteri yaitu dengan
membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa
intraseluler. Flavonoid juga dapat berperan dalam inhibisi sintesis DNA dan RNA bakteri melalui ikatan hidrogen yang terbentuk. Senyawa ini juga mengganggu proses
metabolisme energi dengan cara menghambat sistem respirasi sel bakteri. Sistem respirasi diperlukan untuk menghasilkan energi yang cukup. Energi dibutuhkan
untuk penyerapan berbagai metabolit dan biosintesis makromolekul. Jika terjadi gangguan regulasi tersebut dapat menyebabkan sel bakteri lisis Ngajow, 2013.
4. Saponin
Saponin merupakan glikosida yang secara alami aktif di permukaan tumbuhan dan memiliki rasa yang pahit. Bagian aglikonnya disebut sebagai sapogenin. Nama
saponin diambil dari kemampuannya untuk membentuk busa stabil seperti sabun di dalam larutan cair. Kemampuannya untuk membentuk busa disebabkan oleh
kombinasi sapogenin hidrofobik larut dalam lemak dan bagian gula hidrofilik larut dalam air Syamsudin, 2013.
Mekanisme aksi antibakterinya yaitu saponin berdifusi melalui membran luar dan dinding sel bakteri, lalu merusak membran sitoplasma. Hal inilah yang
menyebabkan membran sitoplasma bocor keluar dari sel yang mengakibatkan kematian sel. Ngajow, 2013.
5. Tanin
Tanin merupakan polifenol yang bersifat larut air dan memiliki bobot molekul tinggi. Berdasarkan bentuk kimiawinya, tanin terbagi menjadi 2 golongan yaitu tanin
dapat terhidrolisis yang merupakan turunan dari asam galat yang dapat dihidrolisis oleh basa untuk membentuk asam sederhana dan gula dan tanin tidak dapat terhidrolisis atau
yang disebut tanin terkondensasi proantosianidin, berasal dari reaksi polimerisasi antar flavonoid. Sifat utama tanin dapat terhidrolisis ini mempunyai kemampuan
berikatan dengan protein. menyamak kulit, dan sebagai astrigen Heinrich, 2005. Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tanin bersifat astringen, yang dapat menginduksi enzim bakteri sehingga
membentuk kompleks dengan enzim atau substrat yang ada pada bakteri sehingga membentuk ikatan kompleks dengan substrat atau enzim pada bakteri.
b. Kompleks yang terbentuk dengan ion besi berhubungan dengan toksisitas tanin
c. Ikatan kompleks yang terbentuk bersifat toksik, memiliki aksi di membran bakteri sehingga mengganggu dinding sel bakteri sehingga dapat menyebabkan
bakteri lisis Akiyama, Fuji, Osamu, Oono, dan Itwasuki, 2001.
6. Terpenoid
Terpenoid merupakan senyawa yang diturunkan dari kombinasi dua atau lebih satuan isopren C
5
. Prekursor terpenoid yaitu asam mevalonat. Terpenoid ditemukan dalam hampir semua tanaman tingkat tinggi, dan terdapat dalam jamur dan lumut
Sarker dan Nahar, 2007. Senyawa terpenoid juga diketahui aktif melawan bakteri, mekanisme yang terjadi melibatkan pemecahan membran oleh komponen-komponen
lipofilik. Mekanisme aksi lainnya yaitu mengganggu membran sitoplasma dari peran komponen-komponen yang bersifat hidrofobik Ngajow, 2013.
E. Escherichia coli