Sterilisasi alat dan bahan Pembuatan pelarut ekstrak dan variasi konsentrasi larutan uji Identifikasi bakteri uji

F. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Petai terhadap S. aureus

dan E. coli Uji ini merupakan tahap awal yang bertujuan untuk memastikan adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga petai terhadap pertumbuhan S. aureus dan E. coli .

1. Sterilisasi alat dan bahan

Alat-alat gelas yang akan digunakan dalam pengujian aktivitas anitbakteri disterilisasi terlebih dahulu. Media MHB yang telah dibuat juga disterilisasi terlebih dahulu menggunakan autoklaf. Tujuan sterilisasi yaitu membebaskan benda atau semua substansi yang akan digunakan dari semua kehidupan mikroorganisme. Proses untuk mendapatkan keadaan steril dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan panas kalor dengan autoklaf dan menggunakan alkohol.

2. Pembuatan pelarut ekstrak dan variasi konsentrasi larutan uji

Pada penelitian ini, ekstrak etanol bunga petai dibuat dalam variasi konsentrasi 50; 25; 12,5; 6,25; 3,125. Pembuatan variasi konsentrasi merupakan tahap awal untuk mengetahui konsentrasi minimum dari ekstrak etanol bunga petai. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan ekstrak kering untuk pengujian aktivitas antimikroba yaitu DMSO. Konsentrasi DMSO yang digunakan yaitu 5. Konsentrasi ini ditetapkan secara eksploratif karena berdasarkan hasil percobaan konsentrasi DMSO dibawah 5 tidak cukup mampu melarutkan ekstrak yang ditunjukkan masih terdapatnya gumpalan-gumpalan ekstrak.

3. Identifikasi bakteri uji

Tujuan identifikasi bakteri yaitu untuk memastikan bahwa kultur bakteri uji yang digunakan benar merupakan kultur S.aureus dan E.coli. Identifikasi bakteri yang dilakukan yaitu uji biokimiawi dan pewarnaa Gram. Uji biokimiawi meliputi uji gula-gula glukosa, laktosa, maltosa, sakarosa, mannitol, SC Simmon Citrat, SIM Sulfur Indol Motil. Tujuan uji biokimia untuk mendeterminasi bakteri uji berdasarkan aktivitas metaboliknya, sedangkan tujuan pewarnaan Gram untuk mengetahui morfologi sel dan memastikan kultur bakteri merupakan kultur murni bakteri Gram negatif E.coli atau bakteri Gram positif S.aureus Uji gula –gula bertujuan untuk melihat kemampuan bakteri mendegradasi tiap jenis gula yaitu glukosa, manitol, laktosa, maltose, sakarosa dan menghasilkan asam organik yang berasal dari degradasi gula. Pada fermentasi gula bakteri juga akan memproduksi gas. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna media gula menjadi kuning dan terbentuk gas Cappucino dan Sherman, 2004. Hasil uji gula-gula untuk mengidentifikasi bakteri uji yang diduga E.coli menunjukkan hasil positif yaitu terdapat perubahan warna media gula menjadi kuning dan terbentuknya gas pada tabung Durham, sedangkan bakteri uji yang diduga S.aureus menunjukkan perubahan warna media gula menjadi kuning tanpa terbentuknya gas setelah diinkubasi selama 24 jam. Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan organisme menggunakan sitrat sebagai sumber karbon untuk mendapatkan energi. Biakan positif sitrat ditunjukkan adanya pertumbuhan pada permukaan miring yang disertai dengan pembentukan warna biru Cappucino dan Sherman, 2004. Hasil penelitian yang diperoleh menujukkan hasil negatif artinya tidak adanya pertumbuhan dan media tetap berwarna hijau pada bakteri yang diduga E.coli dan S.aureus. Menurut Cappucino dan Sherman 2004 hasil positif yang diperoleh pada uji hidrogen sulfida ditunjukkan dengan terbentuk endapan hitam. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yaitu tidak terbentuk endapan hitam pada bakteri yang diduga S.aureus dan E.coli. Hali ini menujukkan bahwa bakteri tidak memiliki kemampuan mereduksi sulfur dari media menjadi hidrogen sulfida. Menurut Cappucino dan Sherman 2004 hasil positif pada uji indol ditunjukkan dengan terbentuknya cincin merah pada permukaan media. Uji indol bertujuan untuk melihat kemampuan organisme menguraikan asam amino dalam media dan hasil dalam penelitian ini terbentuknya cincin merah pada permukaan media pada bakteri yang diduga E.coli, sedangkan pada bakteri yang diduga S.aureus tidak terbentuk cincin merah pada permukaan media. Agar SIM dapat juga digunakan untuk melihat motilitas organisme. Pertumbuhan organisme motil ditunjukan apabila pertumbuhan biakan organisme tidak hanya sebatas pada garis inokulasi tetapi menyebar Cappucino dan Sherman 2004. Berdasarkan hasil pengamatan pada bakteri yang diduga E.coli pertumbuhan organisme menyebar, sedangkan pada bakteri yang diduga S.aureus pertumbuhan hanya ada disekitar tusukan. Tahap selanjutnya dilakukan uji koagulase untuk melihat proses aglutinase. Hasil uji koagulase menujukkan hasil positif terjadi gumpalan. Hasil uji biokimia dapat dilihat pada lampiran 6. Uji identifikasi bakteri lainnya yaitu pewarnaan Gram, kemudian diamati dengan mikroskop. Menurut Brooks dkk., 2010 S.aureus pada pemeriksaan mikroskopik berbentuk kokus dan menghasilkan warna ungu pada pewarnaan Gram sedangkan E.coli berbentuk batang pada pemeriksaan mikroskopik dan pada pewarnaan Gram berwarna merah. Hasil penelitan yang diperoleh yaitu S.aureus berbentuk berbentuk kokus dan menghasilkan warna ungu pada pewarnaan Gram sedangkan pada E.coli berbentuk batang dan berwarna merah pada pewarnaan Gram Lampiran 6 . Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menujukkan hasil yang sesuai dengan pustaka Brooks dkk., 2010. Berdasarkan hasil uji identifikasi yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri uji yang digunakan merupakan S.aureus dan E.coli .

4. Pembuatan stok bakteri dan suspensi bakteri uji

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

5 26 64

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK ASETON KULIT BATANG Shorea accuminatissima TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 15

BAB 1 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 11 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

3 29 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit batang pohon Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

2 16 148

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 1 11

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922

0 0 9

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KOPOLI-(EUGENOL–N,N’-METILEN BIS(AKRILAMIDA)) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 25922.

0 0 14