BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa kuliah adalah masa yang penuh dengan pengalaman dan kenangan. Setiap mahasiswa memiliki pengalaman, baik-buruk, susah-senang dan banyak
macam lainnya. Setiap orang memiliki cara dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah saat kuliah. Jam kuliah yang kadang tidak teratur,
praktikum dan sebagainya membuat mahasiswa kesulitan mengatur jadwal belajarnya.
Mahasiswa suatu universitas mempunyai satu tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu, menjadi pribadi yang lebih baik, mendapatkan gelar sarjana,
mempunyai keahlian di bidang pendidikan yang digeluti dan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi atau bahkan bekerja. Dari tujuan itulah mahasiswa
mempunyai dorongan untuk melakukan tindakan belajar. Fenomena yang bisa penulis lihat saat ini adalah menurunnya motivasi
belajar mahasiswa dalam menghadapi tugas- tugas kuliah. Tugas kuliah yang diberikan biasanya terdiri dari berbagai macam jenis seperti membuat makalah,
presentasi, penelitian, dan lain-lain. Setiap tugas kuliah yang diberikan oleh dosen memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Seharusnya dengan semakin
berkembangnya teknologi, mahasiswa dapat lebih mudah dan cepat dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.
Namun pada kenyataannya tidak sedikit mahasiswa yang pada akhirnya dapat menyelesaikan tugas kuliahnya sampai pada hari terakhir tugas tersebut
dikumpul. Sehingga tugas-tugas tersebut menjadi menumpuk dan mengerjakan tugas yang menumpuk bisa menjadi sangat melelahkan, terutama jika tidak
memiliki waktu banyak atau dikejar deadline yang cukup singkat. Dan sering kali jumlah waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan tugas
tugas hanya sedikit dari pada waktu diluar aktivitas belajarnya, sehingga mereka selalu berpacu dengan waktu dan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan
semua tugasnya. Hal tersebut membuat mahasiswa merasakan kecemasan yang semakin tinggi dan terjadilah stress. Terlebih jika tugas kuliah tersebut merupakan
tugas yang harus menyertakan teori, yang artinya mahasiswa harus banyak membaca dan mencari buku. Hal ini membuat motivasi belajar mahasiswa dalam
menghadapi tugas kuliah tersebut menjadi menurun dan malas untuk mengerjakannya.
Dampak dari motivasi belajar yang menurun akan terlihat pada prestasi belajarnya nanti. Jika tidak ada perubahan dalam perilaku belajarnya, maka
prestasi belajarnya tidak akan mengalami peningkatan. Maka dari itu ketika motivasi mahasiswa menurun perlu peran orang-orang yang ada di sekitar mereka,
seperti orang tua, teman ataupun dosen. Dengan adanya orang tua, teman ataupun dosen, mahasiswa bisa menceritakan segala kesulitan yang mereka hadapi saat
mengerjakan tugas kuliah dan membuat perasaan cemas mereka menjadi berkurang.
Fenomena lain yang muncul adalah adanya teknologi yang semakin berkembang internet bisa diakses di mana saja, seperti fasilitas internet yang
tersedia di kampus yaitu Universitas Sanata Dharma memberikan dampak yang besar bagi pencari informasi khususnya bagi kalangan mahasiswa. Mahasiswa
merupakan pengguna internet yang sangat aktif saat ini dan mereka bisa menggunakannya 3 sampai 5 jam dalam satu hari. Mahasiswa dapat dengan
mudah menggunakan dan mengakses informasi-informasi pada saat waktu luang bersama teman-teman. Cara mengaksesnya pun mudah mereka hanya tinggal
login dari alat gadget mereka baik menggunakan handphone, tablet atau laptop.
Terkadang ada beberapa mahasiswa yang datang ke kampus bukan untuk kuliah saja, melainkan datang hanya untuk menggunakan fasilitas internet
tersebut. Namun pada kenyataannya kebanyakan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas internet bukan digunakan untuk mencari sumber belajar, tetapi digunakan
untuk hal yang lain seperti facebook, youtube atau mendownload lagu atau film. Oleh karena banyaknya pengguna, jaringan internet menjadi lambat dan
susah. Dari pihak Universitas Sanata Dharma pun sempat menutup jaringan yang berhubungan dengan media sosial, dengan tujuan agar mahasiswa bisa
memanfaatkan fasilitas internet tersebut dengan baik. Ketika mahasiswa sudah asyik dengan media sosialnya, seringkali mereka melupakan kewajiban utama
yaitu belajar. Mahasiswa menjadi jarang dalam mengerjakan tugas. Ketika sudah waktunya tugas dikumpul biasanya mahasiswa mencari teman
yang sama dalam mengerjakan tugas dan biasanya pengerjaanya saat hari terakhir tugas tersebut diserahkan atau yang biasa dikenal dengan sistem kebut semalam.
Perilaku belajar mahasiswa dengan sambil bermain gadget seperti itu menyebabkan konsentrasi mereka dalam belajar menjadi tidak fokus. Jika
mahasiswa tidak bisa mengatur kegiatan dan waktu untuk belajarnya sampai kapanpun belajarnya tidak ada peningkatan dan prestasi belajarnya juga ikut tidak
mengalami peningkatan. Namun berdasarkan hasil wawancara saya dengan 10 orang mahasiswa
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi TA 2014 dan 2011, semuanya mengatakan prestasi belajarnya
termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata IPK mereka termasuk dalam predikat yang baik atau sangat memuaskan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari tabel berikut
dibawah ini: Tabel 1.1
Tabel Hasil Wawancara Pra Penelitian No
Nama IPK
Keterangan 1.
Angela Astri Purwanti 3,32
Baik 2.
Lukas Willy D.K 3,07
Baik 3.
Irwan 3,00
Baik 4.
Junita Sidauruk 3,14
Baik 5.
Agustinus Deya 3,14
Baik 6.
Rosta Natalia 3,3
Baik 7.
Aknes Suparyati 3,68
Baik 8.
Yulia Mega Sari 3,32
Baik 9.
Bernadetha Yasinta 3,5
Baik 10.
Arum Pandan Wangi 3,14
Baik
Hal ini yang membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengadakan penelitian mengenai
“Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar”.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
B. Batasan Masalah