Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai
tujuan karena motivasi intrinsik keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari
melakukan aktivitas tersebut, atau karena motivasi ekstrinsik yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-
imbalan eksternal.
2. Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Prestasi Belajar
Dari hasil hasil hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Pernyataan ini
didasarkan pada perolehan indeks probabilitas sig. 2-tailed = 0,799 � = , . Hasil deskripsi dan analisis data penelitian menunjukkan
menyatakan bahwa lingkungan belajar mahasiswa sangat baik sekitar 63,29 , sementara prestasi belajar mahasiswa dalam kategori baik
sekitar 47,27 , namun diantara kedua variabel tersebut tidak ada hubungan. Artinya semakin baik buruknya lingkungan belajar tidak
berhubungan dengan baik atau buruknya prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mina Nurjanah 2013:85
yang menyatakan bahwa lingkungan belajar tidak ada hubungan dengan prestasi belajar. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar, disebabkan karena kondisi intern pada mahasiswa itu sendiri. Hal ini sejalan dengan Winkel
1989:108 Dari keadaan ini tergantung kemampuan mahasiswa dalam pergaulan antara orang tua dan anak serta pandangan orang tua terhadap
pendidikan anak. Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu, melainkan kondisi intern pada mahasiswa yang timbul sebagai akibat dari
keadaan tersebut. Sikap mahasiswa terhadap keadaan itu, akan menentukan apakah kondisi intern akan membantu membentuk diri
mahasiswa atau menghambatnya dalam proses belajar. Berdasarkan analisis pada hasil kuesioner ditemukan beberapa butir pernyataan yang
mendukung hasil penelitian sebagai berikut: pada butir 2 beberapa mahasiswa
yang prestasi belajarnya tidak terpengaruh karena kedekatannya dengan orang tua, pada butir 3 beberapa mahasiswa yang
prestasi belajarnya tidak terpengaruh karena sikap orang tua yang tidak pernah menegurnya karena kebanyakan bermain.
Dengan demikian meskipun seseorang yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang tuanya disebabkan karena beberapa
kondisi atau keadaan, sehingga tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Tetapi hal tersebut tidak membuat diri seseorang menjadi terhambat
dalam proses belajarnya, karena semua itu kembali lagi bagaimana diri seseorang menanggapi permasalahan tersebut. Dan nyatanya masih ada
mahasiswa yang sama sekali tidak terpengaruh dengan keadaan tersebut
tetapi prestasi belajarnya baik.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa TA
2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, maka dapat ditarik
kesimpulan: 1. Tidak ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hasil
penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas sig. 2-tailed = 0,232
� = , . Artinya semakin tinggi atau rendahnya motivasi belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar.
2. Tidak ada hubungan lingkugan belajar dengan prestasi belajar. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas sig. 2-tailed =
0,799 � = , . Artinya semakin baik atau buruknya lingkungan
belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar.