Tabel 4.4 Ditribusi Proporsi Jenis Infeksi Opurtunistik Pada Penderita
AIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Jenis Infeksi Opurtunistik
f
Oral candidiasis 109
35,3 TB paru
102 33,0
Diare kronis 39
12,7 Pneumocystis carinii pneumonia
35 11,4
Toksoplasma encephalitis 12
3,8 Sarkoma Kaposi
9 2,9
Herpes zoster 2
0,6 Criptosporodiosis
1 0,3
Jumlah 309
100,0
Pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi IO yang paling sering dilaporkan adalah oral candidiasis sebanyak 109 kasus dari seluruh jenis IO 35,3,
selanjutnya TB paru 102 kasus 33,0, diare kronis 39 kasus 12,7, pneumocystis carinii pneumonia 35 kasus 11,4, toksoplasma encephalitis 12 kasus 3,8,
sarkoma kaposi 9 kasus 2,9, herpes zoster 2 kasus 0,6, dan criptosporodiosis 1 kasus 0,3. Untuk analisis statistik, maka jenis IO dibedakan berdasarkan stadium
klinis HIVAIDS penderita yang distribusi proporsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Stadium klinis HIVAIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Stadium Klinis HIVAIDS f
Stadium 3 167
74,9 Stadium 4
56 25,1
Jumlah 223
100,0
Pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi stadium 3 lebih tinggi dibandingkan dengan stadium 4, yaitu masing-masing 74,9 dan 25,1.
4.3.4 Distribusi Proporsi Transmisi Penularan
Distribusi proporsi transmisi penularan pada penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Transmisi Penularan pada Penderita AIDS
dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Transmisi Penularan
f
Heteroseksual 150
67,3 Penasun
47 21,1
Homoseksual 13
5,8 Tato
6 2,7
Riwayat transfusi darah 5
2,2 Transmisi vertikal
2 0,9
Jumlah 223
100,0
Pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa penderita dengan transmisi penularan melalui hubungan heteroseksual adalah paling tinggi yaitu 150 orang
67,3, selanjutnya penasun 47 orang 21,1, homoseksual 13 orang 5,8, tato 6 orang 2,7, riwayat transfusi darah 5 orang 2,2, serta transmisi vertikal 2
orang 0,9. Untuk memudahkan analisis statistik, maka transmisi penularan hanya
dikelompokkan atas 2, yaitu hubungan seksual heteroseksual dan homoseksual serta darah dan produk darah penasun, tato, riwayat transfusi darah. Transmisi vertikal
tidak diikutsertakan oleh karena terlalu sedikitnya penderita dengan transmisi vertikal 0,9 yang nantinya akan berpengaruh pada nilai harapan expected count uji Chi-
square. Berikut adalah tabel distribusi proporsi transmisi penularan yang akan digunakan dalam uji statistik:
Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Transmisi Penularan di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2012 Transmisi Penularan
f
Hubungan seksual 163
73,8 Darah dan produk darah
58 26,2
Jumlah 221
100,0
Pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan penggabungan, kelompok transmisi penularan menjadi 163 orang 73,8 sedangkan darah dan
produk darah 58 orang 26,2. Jumlah keseluruhan tidak mencapai 221 sebab transmisi vertikal yang berjumlah 2 orang tidak diikutsertakan untuk analisis statistik
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Distribusi Proporsi Jumlah CD4
Distribusi proporsi jumlah CD4 pada penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Jumlah CD4 Penderita AIDS dengan IO Pada Pengukuran Terakhir di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Jumlah CD4 selmL f
200 180
80,7 ≥ 200
43 19,3
Jumlah 223
100,0
Pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah CD4 tertinggi adalah di bawah 200 selmL darah yaitu 180 orang 80,7 sedangkan penderita dengan CD4
di atas 200 selmL sebanyak 43 orang 19,3.
4.3.6 Distribusi Proporsi Indeks Massa Tubuh IMT