Visi RSUP H. Adam Malik Medan adalah “Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Pendidikan dan Penelitian yang Mandiri dan Unggul di Sumatera Utara
Tahun 2015”
4.2.2 Misi
Misi RSUP H. Adam Malik Medan untuk memenuhi visi tersebut adalah: a. Melaksanakan pelayanan yang paripurna, bermutu, dan terjangkau.
b. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian kesehatan profesional. c. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel, dan
mandiri.
4.3 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi proporsi penderita AIDS dengan infeksi opurtunistik IO berdasarkan variabel yang diteliti
yaitu karakteristik sosiodemografi umur, jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dan tempat tinggal, jenis IO, transmisi penularan, jumlah CD4,
dan indeks massa tubuh IMT.
4.3.1 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi proporsi umur berdasarkan jenis kelamin penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita
AIDS Dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Umur tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan f
f
1-7 1
0,4 1
0,4 8-14
0,0 0,0
15-21 3
1,3 0,0
22-28 33
14,8 13
5,8 29-35
69 30,9
24 10,8
36-42 30
13,5 8
3,6 43-49
19 8,5
8 3,6
≥50 10
4,5 4
1,8
Jumlah 165
74,0 58
26,0
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa dari 165 penderita laki-laki, proporsi kelompok umur tertinggi adalah 29-35 tahun sebanyak 69 orang 30,9 dan
tidak ada penderita dengan umur 8-14 tahun 0,0. Sementara itu, dari 58 penderita perempuan, proporsi kelompok umur tertinggi juga pada kelompok umur 29-35 tahun
sebanyak 24 orang 10,8 dan tidak ada penderita pada umur 8-14 dan 15-21 tahun 0,0. Untuk analisis statistik, umur dikategorikan atas kelompok berisiko tertular
HIVAIDS menurut Kemenkes RI 2011 yaitu 0-39 tahun dan di atas 39 tahun.
6
4.3.2 Distribusi Proporsi Sosiodemografi
Distribusi proporsi sosiodemografi penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Sosiodemografi Penderita AIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
1. Suku
f
Batak 175
78,5 Jawa
27 12,1
Melayu 3
1,3 Aceh
7 3,1
Lain-lain 11
4,9
Jumlah 223
100,0 2.
Pendidikan f
Tidak sekolahtidak tamat SD 2
0,9 Tamat SDsederajat
7 3,1
Tamat SLTPsederajat 32
14,3 Tamat SLTAsederajat
140 62,8
Tamat AkademiPT 42
18,8
Jumlah 223
100,0 3.
Pekerjaan f
Bekerja 185
83,0 Tidak bekerja
38 17,0
Jumlah 223
100,0 4.
Status Pernikahan f
Menikah 157
70,4 Tidak menikah
65 29,6
Jumlah 223
100,0
Universitas Sumatera Utara
5. Daerah Asal
f
Medan 116
52,0 Luar Medan
107 48,0
Jumlah 223
100,0
Pada tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa berdasarkan suku, penderita terbanyak adalah suku Batak yaitu 175 orang 78,5, selanjutnya suku Jawa 27
orang 12,1, suku lainnya 11 orang 4,9, suku Aceh 7 orang 3,1 dan terendah adalah suku Melayu 3 orang 1,3. Berdasarkan tingkat pendidikan,
tertinggi adalah penderita dengan tingkat pendidikan tamat SLTAsederajat sebanyak 140 orang 62,8, diikuti tamat AkademiPT 42 orang 18,8, tamat
SLTPsederajat 32 orang 14,3, tamat SD 7 orang 3,1, dan terendah adalah tidak sekolahtidak tamat SD 2 orang 0,9.
Berdasarkan pekerjaan, sebanyak 185 orang 83,0 berstatus bekerja dan 38 orang 17,0 berstatus tidak bekerja. Adapun pekerjaan yang tercatat dalam
penelitian ini adalah 73 orang 39,3 wiraswasta, 68 orang 36,5 pegawai swasta, 27 orang 14,9 pegawai negeri, 8 orang 4,3 petani, 5 orang 2,7 polisi, dan 4
orang 2,3 sopir. Menurut status pernikahan, penderita yang menikah lebih tinggi yakni
sebanyak 157 orang 70,4 dibandingkan yang tidak menikah 65 orang 29,6 . Menurut daerah asal, penderita yang berasal dari Medan lebih tinggi yaitu 116 orang
52,0 dibandingkan dari luar Medan 107 orang 48,0.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Distribusi Proporsi Jenis Infeksi Opurtunistik
Distribusi proporsi penderita AIDS berdasarkan jenis IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita AIDS Berdasarkan Jenis Infeksi
Opurtunistik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Jenis Infeksi Opurtunistik
f
TB paru 53
23,8 Oral candidiasis
49 22,0
Oral candidiasis,TB paru 26
11,7 Diare kronis
13 5,8
Oral candidiasis, diare kronis 13
5,8 Pneumocystis carinii pneumonia
12 5,4
Oral candidiasis, Pneumocystis carinii pneumonia 11
4,9 Toksoplasma encephalitis
9 4,0
Oral candidiasis, TB paru, diare kronis 7
3,1 Oral candidiasis, TB paru, Pneumocystis carinii pneumonia
5 2,2
Oral candidiasis, Sarkoma kaposi 4
1,8 TB paru, Pneumocystis carinii pneumonia
4 1,8
Sarkoma kaposi 3
1,3 TB paru, diare kronis
3 1,3
Pneumocystis carinii pneumonia, diare kronis 2
0,9 TB paru, toksoplasma encefalitis
2 0,9
Criptosporodiosis 1
0,4 Herpes zoster
1 0,4
Oral candidiasis, TB paru, herpes zoster 1
0,4 Oral candidiasis, TB paru, sarkoma kaposi
1 0,4
Oral candidiasis, toksoplasms encephalitis 1
0,4 Oral candidiasis, diare kronis
1 0,4
Pneumocystis carinii pneumonia, sarkoma kaposi 1
0,4 Jumlah
223 100,0
Pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa penderita AIDS dengan IO TB paru adalah yang paling banyak dilaporkan yaitu 53 orang 53,8 diikuti oral candidiasis
49 orang 22,0 dan kombinasi keduanya 26 orang 11,7. Selain itu, juga dapat dilihat bahwa sebagian besar ODHA memiliki lebih dari satu jenis IO. Untuk melihat
distribusi proporsi jenis IO pada penderita AIDS, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Ditribusi Proporsi Jenis Infeksi Opurtunistik Pada Penderita
AIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Jenis Infeksi Opurtunistik
f
Oral candidiasis 109
35,3 TB paru
102 33,0
Diare kronis 39
12,7 Pneumocystis carinii pneumonia
35 11,4
Toksoplasma encephalitis 12
3,8 Sarkoma Kaposi
9 2,9
Herpes zoster 2
0,6 Criptosporodiosis
1 0,3
Jumlah 309
100,0
Pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi IO yang paling sering dilaporkan adalah oral candidiasis sebanyak 109 kasus dari seluruh jenis IO 35,3,
selanjutnya TB paru 102 kasus 33,0, diare kronis 39 kasus 12,7, pneumocystis carinii pneumonia 35 kasus 11,4, toksoplasma encephalitis 12 kasus 3,8,
sarkoma kaposi 9 kasus 2,9, herpes zoster 2 kasus 0,6, dan criptosporodiosis 1 kasus 0,3. Untuk analisis statistik, maka jenis IO dibedakan berdasarkan stadium
klinis HIVAIDS penderita yang distribusi proporsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Stadium klinis HIVAIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Stadium Klinis HIVAIDS f
Stadium 3 167
74,9 Stadium 4
56 25,1
Jumlah 223
100,0
Pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi stadium 3 lebih tinggi dibandingkan dengan stadium 4, yaitu masing-masing 74,9 dan 25,1.
4.3.4 Distribusi Proporsi Transmisi Penularan