tuberkulosis. Di Afrika, proporsi perempuan penderita AIDS yang juga menderita TB lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki penderita AIDS yang menderita TB. Namun
tingkat kematian lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan.
32
Pada tahun 2000, kejadian HIVTB secara global menunjukkan bahwa 9 dari 8,3 juta kasus TB pada kelompok umur 15-49 tahun diakibatkan oleh infeksi
HIV. Sekitar 1,8 juta kematian akibat TB, 12 diakibatkan oleh HIVAIDS. TB paru merupakan penyebab kematian dari 11 pasien AIDS. Hampir 6 juta orang dewasa
dengan HIV di Asia Tenggara, 40-50 terinfeksi TB.
32
Penelitian yang dilakukan oleh Sidebang 2010 di Puskesmas Tanjung Morawa menunjukkan proporsi terjadinya IO tuberkulosis pada kelompok umur 15-
39 tahun adalah 94,1 dan kelompok umur 39 tahun sebanyak 5,9. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki ODHA lebih banyak menderita tuberkulosis dengan proporsi
88,2. Sementara itu perempuan hanya 11,8.
33
Penelitian Dikromo 2008 menunjukkan bahwa di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, kasus infeksi opurtunistik
TB paru pada ODHA terjadi pada usia 20-29 tahun 61,4 dan laki-laki 83,1. Kadar CD4 berada di bawah 200 selmL darah 78,3.
34
b. Kandidiasis orofaringeal
Kandidiasis orofaringeal adalah infeksi opurtunistik mukosa orofaringeal yang pada banyak kasus disebabkan oleh jamur Candida albicans, tetapi dapat juga
disebabkan oleh spesies lain seperti Candida glabrata, Candida tropicalis, dan Candida krusei. Infeksi yang sering kambuh pada mukosa mulut dan tenggorokan
yang disebabkan oleh jamur kandida sering menimbulkan masalah yang cukup berat
Universitas Sumatera Utara
pada ODHA. Kandidiasis mulut sering mendahului IO lainnya atau sarkoma kaposi dalam waktu satu tahun atau lebih.
17
Kandidiasis oral merupakan manifestasi yang paling umum dan dini, sebagai tanda permulaan dari infeksi HIV. Limfosit CD4 kurang dari 200 selmL merupakan
faktor risiko terjadinya kandidiasis oral, sedangkan jika kurang dari 100 selmL akan timbul juga kandidiasis kuku.
11
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Angita 2011 diketahui bahwa di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, penderita AIDS dengan kandidiasis orofaringeal
terbanyak adalah laki-laki 69, dengan rentang usia 30-39 tahun, pekerjaan buruh dan pegawai swasta 21,43, sudah menikah 88,09, jumlah CD4 50 selmL
darah 78,57.
35
Hasil penelitian Sasmita 2010 di RSUD DR. Soetomo menunjukkan bahwa 41,94 penderita kandidiasis oral memiliki jumlah CD4 50
selmL darah, 87,1 memiliki riwayat tidak menggunakan ARV dan 64,52 terjadi pada kelompok heteroseksual.
36
c. Diare Kronis
Diare kronis diartikan sebagai buang air besar dalam konsistensi cair atau tidak, dengan frekuensi lebih dari atau sama dengan 3 kali sehari, atau dengan
perkiraan berat tinja lebih dari 200 gram per hari dengan durasi lebih dari 4 minggu.
40
Bagi penderita infeksi HIV, diare kronis merupakan komplikasi yang biasa terjadi, yaitu 60-90 di negara berkembang. Studi di India menyatakan bahwa diare
merupakan manifestasi klinis ketiga paling banyak pada pasien AIDS.
37
Universitas Sumatera Utara
Penelitian menunjukkan bahwa infeksi bersamaan antara diare kronis dan HIVAIDS pada anak-anak lebih berbahaya dibandingkan pada anak-anak yang
hanya mengidap HIVAIDS. Suatu studi di Republik Kongo menjumpai risiko kematian disebabkan diare kronis pada anak yang mengidap HIV 11 kali lebih besar
dari anak yang tidak mengidap HIV.
38
Di negara dengan obat antiretroviral ARV yang sudah tersedia dengan cukup, insidens diare kronis pada penderita AIDS menurun dari 53 menjadi 13.
Sedangkan di negara dengan obat ARV yang kurang tersedia, insidens diare kronis pada penderita AIDS masih tetap tinggi. Namun, penelitian di Boston dimana obat
antiretroviral cukup tersedia, sebanyak 40 orang dewasa yang terinfeksi HIV mengalami paling sedikit satu kali diare selama satu bulan pengobatan ARV.
12
Penelitian Farozanah 2010 di RSUP H. Adam Malik menunjukkan bahwa proporsi ODHA dengan diare kronis pada laki-laki sebesar 77 dan perempuan
sebesar 23. Dimana 88 dari penderita adalah dewasa, 8 anak-anak, dan 4 lansia. Jumlah CD4 200 selmL darah 54 dan CD4
≥ 200 selmL darah 46.
39
Penelitian Sidebang 2010 membuktikan bahwa frekuensi kejadian diare kronis pada ODHA tertinggi pada kelompok umur 15-39 tahun 50,0, diikuti kelompok umur
15 tahun dan 39 tahun yang masing-masing 25,0. Laki-laki ODHA memiliki proporsi 100,0 menderita diare kronis.
33
d. Sarkoma Kaposi