5.1.8 Transmisi Penularan
Proporsi transmisi penularan pada penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.8 Diagram Bar Proporsi Transmisi Penularan Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.8 di atas, dapat diketahui bahwa pola transmisi penularan virus HIV paling banyak adalah melalui hubungan heteroseksual yaitu
67, diikuti penasun sebanyak 21 dan terendah adalah melalui transmisi vertikal sebanyak 1. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Susilowati di Semarang
yang menemukan transmisi penularan terutama terjadi melalui hubungan heteroseksual dengan proporsi 57,1.
54
Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian Lubis di RSPI Sulianti Saroso tahun 2011 yang menemukan bahwa proporsi transmisi
penularan penasun adalah yang paling tinggi diantara transmisi lainnya, yaitu 54,1.
16
Universitas Sumatera Utara
Hubungan heteroseksual yang tidak aman masih merupakan transmisi utama HIVAIDS di Indonesia 81,9 diikuti penggunaan jarum suntik tidak steril pada
penasun 7,2.
7
Tingginya penasun disebabkan oleh tingginya pemakai jarum suntik di Kota Medan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan 2012 bahwa
pengguna jarum suntik penasun berkisar 984 orang.
9
Sementara itu, terdapatnya penderita yang tertular HIV melalu hubungan homoseksual juga dimungkinkan. Data
Dinas Kesehatan Kota Medan 2012 menemukan sekitar 1.699 orang sebagai homoseksual, termasuk gayLSL lelaki suka lelaki dan lesbian.
9
Homoseksual berisiko menderita HIVAIDS disebabkan oleh perilaku mereka dalam melakukan
hubungan seksual yang tidak aman, diantanra melalui anus anal sex dan tidak menggunakan kondom.
Universitas Sumatera Utara
5.1.9 Jumlah CD4
Proporsi jumlah CD4 penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Jumlah CD4 selmL Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Dari gambar 5.9 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi jumlah CD4 penderita AIDS tertinggi adalah di bawah 200 selmL darah yaitu 80,7, sementara proporsi
jumlah CD4 di atas 200 selmL 19,3. Hasil penelitian ini sesuai dengan laporan Lubis di RSPI Sulianti Saroso tahun 2011 yang menemukan sebanyak 89,9
penderita AIDS memiliki jumlah CD4 di bawah 200 selmL darah.
16
Pada penderita AIDS, terjadi penurunan CD4 disebabkan oleh kematian CD4 akibat virus HIV. Virus ini membutuhkan waktu yang lama untuk menampakkan gejala
klinis AIDS-nya. Setelah infeksi akut, terjadi masa asimtomatik yang ditandai dengan menurunnya jumlah CD4 secara lambat.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang akan memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan ketika merasakan sakit yang berkepanjangan dan membuatnya tidak dapat beraktivitas
secara normal. Begitu juga dengan penderita AIDS yang akan memeriksakan dirinya ketika sudah muncul infeksi-infeksi opurtunistik. Padahal, pada saat muncul IO,
mengindikasikan bahwa jumlah CD4 di dalam dirinya sudah menurun jauh dari nilai normal. Hal inilah yang mengakibatkan jumlah CD4 penderita di bawah 200 selmL
darah adalah yang paling tinggi proporsinya.
5.1.10 Indeks Massa Tubuh IMT