tamat SD yaitu 1. Hasil ini sesuai dengan penelitian Jannah di RSUD DR. Soetomo Surabaya pada tahun 2009 yang menemukan bahwa sebanyak 52,2 penderita
berpendidikan tamat SLTAsederajat.
30
Gambar di atas menginformasikan bahwa penderita AIDS juga terdapat di semua tingkat pendidikan, bahkan pada tingkat akademiPT sebesar 18,8. Hal ini
dapat disebabkan karena pendidikan yang tinggi walaupun telah memiliki pengetahuan yang benar tentang HIVAIDS, tidak dengan sendirinya diikuti tindakan
positif berupa upaya mencegah HIVAIDS.
28
5.1.4 Pekerjaan
Proporsi pekerjaan penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Pekerjaan Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 5.4 di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas penderita atau 83 telah memiliki pekerjaan dan hanya 17 penderita yang tidak bekerja. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian Susilowati di Semarang pada tahun 2009 yang menemukan bahwa sebanyak 80,5 penderita adalah bekerja, diantaranya PNS,
pegawai swasta, wiraswasta, sopir, buruh bangunan, dan PSK.
54
Jika dibandingkan dengan kelompok tidak bekerja, maka kelompok bekerja lebih banyak. Hal ini dimungkinkan karena mayoritas penderita berada pada usia
produktif 15-49 tahun. Pada penelitian ini, ditemukan 92,7 berada pada rentang usia produktif. Selain itu, bekerja berkaitan dengan penghasilan, mobilisasi, dan
sosialisasi. Hal ini menjadikan kelompok produktif lebih rentan berperilaku tertular HIVAIDS. Selain itu, jenis pekerjaan bervariasi juga diakibatkan oleh beragamnya
kunjungan penderita HIVAIDS ke rumah sakit tersebut. Pada penderita yang tidak bekerja 17, sebanyak 16,1 merupakan ibu rumah tangga dan 0,9 merupakan
dua orang anak berumur 3 tahun.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5 Status Pernikahan
Proporsi status pernikahan pada penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Status Pernikahan Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
Berdasarkan gambar 5.5 di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 70,4 penderita sudah berstatus menikah dan hanya 29,6 yang berstatus tidak menikah.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena penderita yang datang berada pada golongan umur muda dan produktif. Dalam penelitian ini, sebanyak 92,7 berada pada rentang
umur produktif.
Universitas Sumatera Utara
5.1.6 Daerah Asal
Proporsi daerah asal penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Daerah Asal Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Tahun 2012
Dari gambar 5.6 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi penderita yang berasal dari Medan tidak jauh berbeda dengan luar Medan dengan proporsi masing-masing
52 dengan 48. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Athitan di rumah sakit yang sama pada tahun 2010 yang menemukan sebanyak 63,3 penderita berasal dari
Medan.
41
Banyaknya penderita yang berasal dari Medan dikarenakan lokasi RSUP H. Adam Malik yang berada di Medan pula. Sementara itu, banyaknya penderita yang
berasal dari luar Medan lebih dikarenakan fungsi rumah sakit ini sebagai pusat rujukan kesehatan untuk wilayah Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darusssalam,
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Barat, dan Riau. Adapun proporsi penderita yang berasal dari luar Medan mencakup 13,0 dari Karo, 7,6 dari Deli Serdang, 3,6 masing-masing dari
Binjai, Simalungun, dan Toba Samosir serta sisanya dalam proporsi yang rendah berasal dari Balige, Rantau Prapat, Riau, Padang Lawas Utara, serta Tapanuli
Tengah. Proporsi yang tinggi dari Karo dan Deli Serdang juga didukung oleh data Profil Kesehatan Sumatera Utara 2011 yang menemukan bahwa penderita
HIVAIDS Kabupaten Deli Serdang menempati peringkat kedua setelah kota Medan, sedangkan Kabupaten Karo di peringkat ketiga.
8
Universitas Sumatera Utara
5.1.7 Jenis Infeksi Opurtunistik