Jenis Kelamin Berdasarkan Transmisi Penularan Status Pernikahan Berdasarkan Transmisi Penularan

5.2.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Transmisi Penularan

Proporsi jenis kelamin berdasarkan transmisi penularan penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.12 Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Transmisi Penularan Pada Penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Dari gambar 5.12 di atas dapat dilihat bahwa pada transmisi hubungan seksual, 73 laki-laki dan 27 perempuan. Demikian halnya pada transmisi darah dan produk darah, 77,6 laki-laki dan 22,4 perempuan. Tingginya transmisi penularan melalui hubungan seksual dan darah serta produknya pada laki-laki diasumsikan karena banyaknya laki-laki yang melakukan hubungan seksual berisiko dan menggunakan napza suntik penasun dibandingkan perempuan. Dalam penelitian ini, ditemukan transmisi homoseksual yang terjadi pada 8 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Sementara itu, tingginya proporsi Universitas Sumatera Utara perempuan dengan transmisi penularan melalui hubungan seksual adalah karena mendapatkannya dari pasangan seksual mereka. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p=0,4940,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan transmisi penularan. Hal ini berarti bahwa penderita AIDS pada transmisi hubungan seksual, proporsi laki-laki tidak berbeda secara bermakna dibandingkan perempuan. Penderita AIDS pada transmisi darah dan produk darah, proporsi laki-laki tidak berbeda secara bermakna dibandingkan perempuan. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Status Pernikahan Berdasarkan Transmisi Penularan

Proporsi status pernikahan berdasarkan transmisi penularan penderita AIDS dengan IO di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.13 Diagram Bar Proporsi Status Pernikahan Berdasarkan Transmisi Penularan Penderita AIDS dengan IO di Posyansus VCT RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Dari gambar 5.13 di atas, dapat dilihat bahwa pada transmisi hubungan seksual, 73,6 berstatus menikah dan 26,4 tidak menikah. Demikian halnya pada transmisi darah dan produk darah, 63,8 berstatus menikah dan 36,2 tidak menikah. Tingginya proporsi hubungan seksual pada kelompok menikah dapat dijelaskan melalui jenis kelamin. Laki-laki yang sudah menikah dan menderita HIVAIDS diakibatkan oleh perilaku berisiko mereka. Sedangkan perempuan yang sudah menikah dan menderita HIVAIDS diasumsikan karena mendapatkannya dari Universitas Sumatera Utara suami mereka. Hal ini terlihat dari 58 perempuan, 52 orang 89,7 sudah menikah. Sementara itu pada kelompok yang tidak menikah, dapat diketahui bahwa mereka mendapatkan HIV dari pasangan seksual yang tidak sah termasuk PSK free sex, diantaranya hubungan heteroseksual 67,3 dan homoseksual 5,8. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p=0,1560,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status pernikahan berdasarkan transmisi penularan. Hal ini berarti bahwa penderita AIDS pada transmisi hubungan seksual, proporsi kelompok menikah tidak berbeda secara bermakna dibandingkan kelompok tidak menikah. Penderita AIDS pada transmisi darah dan produk darah, proporsi kelompok menikah tidak berbeda secara bermakna dibandingkan kelompok tidak menikah. Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Pekerjaan Berdasarkan Transmisi Penularan