Jenis Infeksi Opurtunistik Distribusi Proporsi .1 Umur dan Jenis Kelamin

5.1.7 Jenis Infeksi Opurtunistik

Proporsi jenis infeksi opurtunistik pada penderita AIDS di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 dapat dilihat pada gambarl di bawah ini: Gambar 5.7 Diagram Bar Proporsi Jenis Infeksi Opurtunistik Penderita AIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Berdasarkan gambar 5.7 di atas, dapat dilihat bahwa proporsi IO oral candidiasis adalah tertinggi dibandingkan IO lainnya yaitu sebanyak 35,3 dan terendah adalah criptosporodiosis yaitu 0,3. Hasil penelitian ini sesuai dengan laporan Jannah di RSUD DR. Soetomo Surabaya yang menyatakan bahwa IO tertinggi adalah oral candidiasis dengan proporsi 23,0 dan diikuti TB paru 13. 30. Sistem imun penderita merupakan faktor penting terjadinya infeksi opurtunistik. Dalam hal ini, jumlah CD4 menjadi ukurannya. Infeksi opurtunistik sudah mulai terjadi ketika jumlah CD4 masih berada diantara 200-499 selmL Universitas Sumatera Utara darah. 11 Tingginya proporsi oral candidiasis diakibatkan oleh karena infeksi ini merupakan manifestasi paling umum dan dini sebagai tanda permulaan dari infeksi HIV. Bahkan stadium 3 infeksi HIV sudah menunjukkan gejala oral candidiasis. 11 Selain itu, 50 rongga mulut manusia yang sehat membawa jamur ini sebagai mikroflora normal. 45 Tubuh manusia memiliki makrofag untuk memfagositosis antigen yang masuk, termasuk Candida albicans penyebab oral candidiasis. Makrofag akan melekat pada antigen dan selanjutnya menelan dan membunuh antigen tersebut dengan pembentukan enzim litik dan radikal yang mematikan, seperti superoksida, hydrogen peroksida, oksigen singlet, dan raikal hidroksil. Untuk menginisiasi makrofag, dibutuhkan sel CD4. Karena sel ini juga diserang dan dilumpuhkan oleh HIV sehingga tidak ada lagi yang mengaktifkan makrofag. Akibatnya, antigen tidak dapat dihancurkan oleh makrofag. Sehingga infeksi bakteri, jamur, atau parasit pada ODHA dapat berisiko tinggi bahkan kematian. 15 Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan laporan Dirjen PPPL Kementerian Kesehatan tahun 2010 yang menyebutkan bahwa TB paru adalah IO yang paling sering dilaporkan di Indonesia yaitu sebanyak 11.513 kasus diikuti oral candidiasis 6.605 kasus. 29 Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan laporan Lubis di RSPI Sulianti Saroso tahun 2011 yang menemukan bahwa TB paru menempati proporsi tertinggi yaitu 67,4. 16 Hal ini menunjukkan bahwa jenis infeksi dapat berbeda di setiap daerah dikarenakan adanya perbedaan pola penyebaran mikroba patogen. Universitas Sumatera Utara

5.1.8 Transmisi Penularan