Maka belajar dapat disimpulkan suatu aktivitas atau proses mental dan emosional yang terjadi antara individu dengan lingkungannya untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian siswa dalam jenjang pendidikan.
2. Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya
terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang Siregar, 2010:13
Pembelajaran menurut Degeng dalam Uno, 2005 adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran identik dengan pengajaran, yaitu suatu
kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri Suyono, 2011. Winkel menyatakan bahwa pembelajaran
adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa Winkel, 2004. Pembelajaran dimaknai sebagai proses interaksi peserta didik
dengan lingkungannya Kesuma, 2011. Menurut Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Surya, 2004.
Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha atau upaya yang dilaksanakan oleh guru secara terkendali, untuk
mendukung proses pendewasaan diri siswa berupa perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
3. Konstruktivisme
Menurut Suparno, konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan knowledge merupakan hasil
konstruksi bentukan dari orang yang sedang belajar Suparno, 1997. Teori konstruktivisme melihat pelajar terus-menerus melihat informasi baru
terhadap aturan-aturan lama dan kemudian mengubah aturan apabila hal itu tidak lagi berguna Slavin, 2009.
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun
mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Konstruktivisme melandasi pemikiran bahwa pengetahuan bukanlah
sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi bentukan aktif dari manusia itu
sendiri Suyono, 2011. Menurut Suparno, konstruktivisme telah banyak mempengaruhi
pendidikan sains dan matematika, secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang diambil adalah 1 pengetahuan dibangun oleh siswa
sendiri, baik secara personal maupun sosial, 2 pengetahuan tidak dapat
dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri menalar, 3 murid aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah, 4 guru sekadar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus Suparno, 1997: 49.
E. Metode Eksperimen 1. Pengertian Metode Eksperimen