Landasan Teori KESIMPULAN DAN SARAN

Eksperimen 2: Mengukur Kuat Arus Listrik A. Tujuan Siswa dapat menggunakan alat ukur arus listrik

B. Alat

1. Dua buah baterai 2. Satu buah lampu 3. Kabel 4. Dudukan bolam lampu 5. Basicmeter

C. Landasan Teori

Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik I disebut amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik, maka diberi simbol A dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel. Umumnya amperemeter yang digunakan di lab sekolah sebuah basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur range dan dapat digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan. Gambar 1. Basicmeter Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke rangkaian. Jarak antara gores pajang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A. antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 lihat gambar 2. ini berarti skala kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A. Gambar 2. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter Ketelitian basicmeter untuk batas ukur 0-1 A adalah setengah dari skala terkecil, yaitu: x 0,02 A = 0,01 A Diperoleh skala terkecil 0,02 A dan ketidakapastiannya adalah 0,01 A. Melaporkan hasil pengukuran arus dalam suatu rangkaian dimana batas ukur 0- 1 A memberikan hasil seperti gambar berikut : Gambar 3. Pengukuran Arus Menggunakan Basicmeter Jarum menunjukkan 4 garis sebelum angka 80, berarti bacaan angka skala adalah 72. Ini menunjukkan kuat arus adalah sebagai berikut: x = x 1 A = 0,72 A dua desimal Karena ketidakpastian ∆x = 0,01 A juga dua desimal, maka hasil pengukuran kuat arus melaporkan sebagai kuat arus: i = x + ∆x ………………….………………………………………..1 i = 0,72 + 0,01 A

D. Langkah kerja

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN SISWA KELAS V111 SMP NEGERI 1 GONDANG TERHADAP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondang Terhadap Nilai Pendidikan Karakter Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia.

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA SUB MATERI ALAT UKUR DAN DAYA LISTRIK DI SMA N 1 HINAI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA : Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Sistem Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Maja.

0 3 12

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 34

Minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur melalui metode eksperimen terbimbing dalam pokok bahasan pengukuran besaran dan satuan.

0 7 223

Pengaruh Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Wonosobo Materi Pokok Konsep Reaksi Oksidasi Dan Reduksi.

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI

0 7 134

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, KEAKTIFAN, DAN MINAT SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM OHM DI SMA N 1 CANDIMULYO

0 1 195

PENGARUH PENERAPAN METODE INQUIRY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI VISKOSITAS ZAT CAIR DI SMA NEGERI 1 WAINGAPU SKRIPSI

0 0 181