1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan mengajar yang dimaksudkan bukanlah kegiatan mentransfer ilmu
pengetahuan seorang guru kepada siswa, akan tetapi mengajar adalah bentuk
partisipasi seorang guru menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pemahaman atau pengertian siswa.
Guru sebagai fasilitator dalam proses pemahaman siswa, perlu
mengembangkan berbagai metode pengajaran yang dapat membantu siswa memperkaya pengalaman sekaligus menjadikan hal bermakna atas pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam mempersiapkan diri menggapai masa depan. Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
konstruktivisme. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan konstruksi kita sendiri yang sedang menekuninya Suparno, 2007. Hal
ini berarti bahwa metode eksperimen mengutamakan bentukan pengetahuan dari siswa sendiri.
Metode eksperimen
lebih menekankan
keaktifan siswa
dalam mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang dilakukan.
Metode eksperimen memperkaya ilmu pengetahuan serta membentuk nilai karakter yang dibangun siswa sendiri melalui sikap, proses dan mengambil
kesimpulan saat melakukan percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah keterampilan dalam kerja ilmiah.
Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa untuk membentuk nilai karakter pada diri siswa. Bentuk nilai karakter yang
disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses pembelajarannya. Nilai karakter dalam metode eksperimen yang sesuai dengan nilai karakter yang
telah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencakup beberapa nilai karakter yaitu antara lain bertanggungjawab, disiplin, jujur,
komunikasi, kerja keras, toleransi, demokrastis, dan rasa ingin tahu. Saat melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat menerapkan sikap
bertanggungjawab atas percobaan yang dilakukan, disiplin diri saat melakukan percobaan, memiliki rasa keingintahuan akan adanya percobaan, mampu
bekerjasama dengan teman satu kelompok, bersikap jujur saat pengambilan data percobaan, menghargai pendapat teman, dan menyelesaikan percobaan dengan
sungguh-sungguh. Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap
belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin,
tanggungjawab, kreatif, dll Suparno, 2012: 19. SMA Negeri Jumapolo merupakan salah satu sekolah menengah yang
terletak di Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang memadai
sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Secara khusus dalam bidang
fisika, sekolah memiliki laboratorium fisika yang cukup lengkap, akan tetapi adanya laboratorium fisika belum digunakan secara maksimal dalam
pembelajaran fisika. Berdasar latar belakang permasalahan tersebut di atas,
peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman
Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik.
B. Rumusan Masalah