Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
pretest posttest 29
.451 .014
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest - Posttest
-27.793 15.587
2.894 -33.722
-21.864 -9.602 28
.000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.602, p = 0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 26.76, mean post-test =
54.55. Oleh karena p = 0.000 α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti
kedua kelompok yaitu pre-test dan post-test ada perbedaan. Karena X
X mean post-test mean pre-test, maka post-test lebih baik dari pre- test.
2. Minat Belajar Siswa a. Data Kuesioner Minat Belajar Sebelum dan Sesudah Treatmen
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa, peneliti menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah treatmen. Jumlah sampel
yang dapat diteliti untuk tingkat minat belajar yaitu sebanyak 29 siswa.
Hasil kuesioner minat belajar siswa kelas X.1 dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 11 dan lampiran 12.
b. Analisis Data
Berdasar data minat sebelum dan sesudah treatmen, minat belajar siswa kelas X.1 dapat dikategorikan seperti tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Prosentase Kategori Minat Belajar Siswa Kelas X.1
Skor Kategori Minat
Sebelum Sesudah
34-41 Sangat tinggi sangat baik
10 10
26-33 Tinggi baik
76 73
18-25 Rendah kurang
14 17
10-17 Sangat rendah sangat kurang
Hasil dari kategori minat belajar siswa kelas X.1 sebelum peneliti memberikan treatmen minat belajar siswa tinggi dan sangat tinggi sebesar
86 dan yang rendah sebesar 14, lalu untuk minat siswa setelah peneliti memberikan treatmen berubah yaitu minat yang tinggi dan sangat tinggi
sebesar 83 dan yang rendah 17. Jadi ada penurunan minat belajar siswa kelas X.1 yang tinggi menjadi rendah terhadap mata pelajaran fisika
sebesar 3 . Data minat belajar sebelum dan sesudah treatmen dianalisis dengan
menggunakan statistik Test-T untuk kelompok dependen. Analisis data dari skor minat belajar sebelum dan sesudah treatmen ditunjukkan pada
tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10. Analisis Test-T Kelompok Dependen Minat Belajar
Kode Siswa Sebelum Treatmen
Sesudah Treatmen
Siswa 1 27
26 Siswa 2
33 33
Siswa 3 24
25 Siswa 4
28 28
Siswa 5 28
28 Siswa 6
25 27
Siswa 7 29
30 Siswa 8
28 27
Siswa 9 26
23 Siswa 11
30 27
Siswa 12 27
28 Siswa 13
27 26
Siswa 14 30
27 Siswa 15
33 35
Siswa 16 34
36 Siswa 18
31 30
Siswa 19 31
32 Siswa 20
28 26
Siswa 21 33
32 Siswa 22
23 24
Siswa 24 28
27 Siswa 25
34 29
Siswa 26 32
30 Siswa 27
35 27
Siswa 28 33
34 Siswa 29
28 28
Siswa 30 25
25 Siswa 31
29 25
Siswa 32 30
29
Data minat sebelum dan sesudah treatmen diuji dengan program SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk kelompok dependen atau
satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS data minat belajar siswa kelas X.1 adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum
29.28 29
3.206 .595
Sesudah 28.41
29 3.279
.609
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Sebelum Sesudah 29
.757 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper Pair
1 Sebelum -
Sesudah .862
2.263 .420
.001 1.723 2.051
28 .050
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = 2.051, p = 0.050, dengan level signifikan α = 0.05, mean minat belajar sebelum treatmen = 29.28,
mean minat belajar sesudah treatmen = 28.41. Oleh karena p = 0.050 = α = 0.05 maka hasil signifikan. Berarti
kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar sesudah treatmen ada perbedaan. Karena
X X mean minat belajar
sesudah treatmen mean minat belajar sebelum treatmen, maka minat belajar sebelum treatmen lebih baik dari minat belajar sesudah treatmen.
Berdasar data hasil penelitian dari pertanyaan pada kuesioner minat belajar siswa bahwa tidak terbukti ada kenaikan minat belajar, akan tetapi
minat belajar siswa turun. Namun setelah dianalisa, pertanyaan dari kuesioner tersebut masih terlalu umum untuk mengetahui minat belajar
siswa terhadap penerapan metode eksperimen. Pertanyaan yang benar- benar menyangkut praktikum yaitu adalah pertanyaan nomor 7. Maka
untuk mengetahui adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap metode eksperimen maka data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat
belajar nomor 7 baik sebelum treatmen dan sesudah treatmen dianalisis dengan statistik Test-t untuk kelompok dependen atau satu kelompok yang
dites dua kali. Analisis data skor dari pertanyaan soal kuesioner minat belajar
nomor 7 ditunjukkan pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Distribusi Skor Dari Pertanyaan Kuesioner Minat Belajar No. 7
Kode Siswa Distribusi Skor dari Pernyataan No. 7
Sebelum Treatmen Sesudah Treatmen
Siswa 1 3
4 Siswa 2
4 3
Siswa 3 2
2 Siswa 4
3 3
Siswa 5 3
4 Siswa 6
2 4
Siswa 7 3
4 Siswa 8
3 3
Siswa 9 4
3 Siswa 11
4 4
Siswa 12 4
4 Siswa 13
3 3
Siswa 14 3
3 Siswa 15
4 4
Siswa 16 4
4 Siswa 18
4 4
Siswa 19 4
4 Siswa 20
3 3
Siswa 21 4
4 Siswa 22
3 3
Siswa 24 3
3 Siswa 25
4 3
Siswa 26 4
4 Siswa 27
3 3
Siswa 28 3
3 Siswa 29
3 3
Siswa 30 3
3 Siswa 31
4 4
Siswa 32 4
4
Data skor pertanyaan nomor 7 minat sebelum dan sesudah treatmen diuji dengan program SPSS dengan analisis Paired Sample Test untuk
kelompok dependen atau satu kelompok yang dites dua kali. Hasil SPSS data minat belajar siswa untuk soal pertanyaan nomor 7 adalah sebagai
berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum
3.38 29
.622 .115
Sesudah 4.79
29 7.370
1.369
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Sebelum Sesudah 29
.228 .234
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviatio n
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Sebelum - Sesudah
- 1.414
7.253 1.347
-4.173 1.345
- 1.050
28 .303
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.050, p = 0.303, dengan level signifikan α = 0.05, mean dari soal nomor 7 minat belajar
sebelum treatmen = 3.38, mean dari soal nomor 7 minat belajar sesudah treatmen = 4.79.
Oleh karena p = 0.303 α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Berarti kedua kelompok yaitu minat belajar sebelum treatmen dan minat belajar
sesudah treatmen tidak ada perbedaan, meskipun X
= 4.79 X =
3.38 mean dari skor nomor 7 minat belajar sesudah treatmen mean minat belajar sebelum treatmen.
Hasil analisa untuk poin nomor 7 yaitu mengenai minat belajar terhadap metode eksperimen sebelum dan sesudah treatmen adalah sama.
Kemungkinan minat menjadi turun disebabkan oleh: 1 Pertanyaan minat dalam kuesioner kurang baik karena masih
terlalu umum untuk mengetahui minat belajar siswa yang berkaitan dengan penerapan metode eksperimen
2 Siswa lelah karena mempunyai banyak tugas sehingga menjadi bosan
3. Nilai Karakter Siswa a. Data