Alat Ukur Kuat Arus Listrik Kanginan, 2007

Gambar 3. Rangkaian Tertutup Nurachmandani, 2009 Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub tersebut terhubung dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif dan kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala, lihat gambar 2 dan gambar 3. Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu menyala lebih terang. Jika baterai digunakan tiga buah lampu menyala semakin terang. Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan kutub negatifnya semakin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada penghantar semakin banyak atau arus listriknya semakin besar. Besarnya arus listrik disebut dengan kuat arus listrik sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir Nurachmandani, 2009.

2. Alat Ukur Kuat Arus Listrik Kanginan, 2007

Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik I disebut amperemeter, apabila mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik, maka diberi simbol A dalam rangkaian listrik. Amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya, kutub-kutub positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negatif keduanya telah saling dihubungkan dengan kabel seperti gambar 4. Gambar 4. Amperemeter Gambar 5. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering Gambar 6. Pengukuran Arus Pada Rangkaian Listrik Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif diberi tanda “+” atau warna merah dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif diberi tanda “-“ atau warna hitam, bisa dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. Jika dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah kebalikan. Ini dapat menyebabkan jarum membentur sisi tanda nol dengan gaya yang cukup besar sehingga dapat merusak amperemeter. Tetapi jika menggunakan meter digital yang memiliki polaritas otomatis autopolarity, hubungan dengan polaritas terbalik tidaklah masalah. Ini karena meter tetap akan memberikan bacaaan benar, hanya tanda negatif pada displai di depan angka, yang menunjukkan bahwa hubungan polaritas ke meter adalah terbalik. Amperemeter dipasang seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya, rangkaian kabel harus dipotong agar dapat menyisipkan amperemeter lihat gambar 6. Umumnya amperemeter yang digunakan di laboratorium sekolah sebuah basicmeter. Basicmeter memiliki beberapa batas ukur range dan dapat digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Pada foto basicmeter gambar 7, terdapat 9 terminal, 4 terminal merah di kiri untuk arus dan 4 terminal merah di kanan untuk tegangan. Satu terminal warna di sisi tengah bawah adalah kutub negatif baik untuk arus atau tegangan. Gambar 7. Basicmeter Batas ukur arus : 0 – 10 mA – 100 mA – 1 A – 5 A Batas ukur tegangan : 0 – 100 mV – 1 V – 10 V – 50 V Misalnya dalam pengukuran siswa menghubungkan batas ukur 1 A ke rangkaian. Jarak antara gores panjang 0 dan 20 menunjukkan x 1 A = 0,2 A. antara gores 0 dan 20 terdapat skala 10 lihat gambar 8. Ini berarti skala kecil basicmeter adalah: x 0,2 A= 0,02 A. Gambar 8. Mengamati Skala Terkecil Basicmeter Ketelitian basi terkecil, yaitu: x 0,02 A = 0,01 A Diperoleh skala te Melaporkan hasil 0-1 A memberikan h Gambar Jarum menunj skala adalah 72. Ini x = x 1 A Karena ketidakpast kuat arus melapork i = x + ∆x i = 0,72 + 0,01

3. Tegangan List

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN SISWA KELAS V111 SMP NEGERI 1 GONDANG TERHADAP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondang Terhadap Nilai Pendidikan Karakter Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia.

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA SUB MATERI ALAT UKUR DAN DAYA LISTRIK DI SMA N 1 HINAI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA : Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Materi Sistem Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Maja.

0 3 12

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 34

Minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur melalui metode eksperimen terbimbing dalam pokok bahasan pengukuran besaran dan satuan.

0 7 223

Pengaruh Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA N 1 Wonosobo Materi Pokok Konsep Reaksi Oksidasi Dan Reduksi.

0 0 1

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6

PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, MINAT BELAJAR, DAN NILAI KARAKTER SISWA SMA NEGERI JUMAPOLO KELAS X.1 PADA MATERI POKOK ALAT UKUR LISTRIK SKRIPSI

0 7 134

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP, KEAKTIFAN, DAN MINAT SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM OHM DI SMA N 1 CANDIMULYO

0 1 195

PENGARUH PENERAPAN METODE INQUIRY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATERI VISKOSITAS ZAT CAIR DI SMA NEGERI 1 WAINGAPU SKRIPSI

0 0 181