Gambar 10. Pengukuran Tegangan Pada Suatu Rangkaian Listrik Melaporkan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian
dengan menggunakan basicmeter itu hampir sama dengan melaporkan hasil pengukuran pada arus listrik.
5. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar,
seperti lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala berfungsi karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang
dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial. Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik
dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari Jerman. Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis
antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal dengan Hukum Ohm.
Besar perba sama konstan. Ja
matematis dapat di beda potensial den
grafik hubungan a
Grafik 1. H Berdasarkan
m=
∆ ∆
.
Nilai m hambatan listrik
menghargai Geor sebagai berikut.
rbandingan antara beda potensial dan kuat ar . Jadi, beda potensial sebanding sengan kuat arus
t dituliskan V= m x I, m adalah konstanta perb dengan kuat arus. Untuk lebih jelas lihat grafik
n antara kuat arus dengan beda potensial.
. Hubungan Antara Kuat Arus dengan Beda Pote an grafik di atas, nilai m dapat diperoleh den
∆ ∆
m yang tetap ini kemudian didefinisikan se k yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm
org Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut d .
R = atau V = I x R
arus listrik selalu arus V~I. secara
rbandingan antara fik 1 berikut yaitu
otensial dengan persamaan
∆ ∆
n sebagai besaran n ohm Ω , untuk
but dapat dituliskan
Keterangan: V
: beda potensial atau tegangan V I
: kuat arus A R
: hambatan listrik Ω Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm yang berbunyi “ Kuat
arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstantetap”.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimental kuantitatif dengan design One-Group Pretest-Postest. Dikatakan eksperimental
karena pada penelitian ini ada perlakuan pada partisipan dengan menggunakan metode eksperimen, dikatakan kuantitatif karena data yang diperoleh dalam
bentuk skor atau angka yang diberikan penjelasan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 sampai dengan 8 Mei 2013, di SMA N Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorim Fisika SMA N Jumapolo, Karanganyar, Jawa Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA N Jumapolo Tahun Ajaran 20122013.