Tabel 4.1. Wawancara wali kelas IV A
No Pertanyaan
Jawaban
1 Apakah di sekolah ini ada guru
bimbingan konseling? Ada guru BK di SD Kanisius Sengkan
2 Apakah ibu meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik?
Tidak. 3
Perilaku peserta didik yang seperti apa menurut pengamatan
dapat menghambat perkembangan mereka?
Perilaku yang bisa menghambat perkembangan peserta didik misalnya tidak mengerjakan PR, ramai di kelas,
malas belajar, mudah mengeluh saat diberi tugas, tidak memperhatikan saat pelajaran, lupa membawa buku
pelajaran, dan tidak teliti saat mengerjakan soal.
4 Perilaku tersebut nampak pada
saat ibu melakukan KBM mata pelajaran apa?
Perilaku yang menghambat perkembangan peserta didik paling sering muncul pada mata pelajaran IPS
yaitu peserta didik tidak teliti ditandai dengan menulis kalimat dengan tidak lengkap dan menambahkan kata-
kata yang tidak sesuai dengan petunjuk dan tidak tepat waktu mengerjakan tugas IPS ditandai dengan ramai di
kelas, mudah mengeluh saat diberi tugas.
5 Apakah ibu pernah meyusun
perangkat pembelajaran yang berisi ragam bimbingan?
Saya belum pernah menyusun perangkat pembelajaran untuk kelas IV yang berisi ragam bimbingan.
6 Seperti apa perangkat
pembelajaran yang ibu perlukan?
Perangkat pembelajaran mata pelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan agar dapat mengatasi perilaku
yang menghambat perkembangan peserta didik.
Hasil wawancara di atas menunjukan guru kelas belum pernah melakukan bimbingan. Perilaku yang menghambat perkembangan peserta
didik yaitu tidak teliti dan tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Perilaku tersebut sering muncul pada saat pembelajaran IPS. Guru belum pernah
menyusun perangkat pembelajaran yang terintegrasi ragam bimbingan. Oleh karena itu, perlu adanya perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan
ragam bimbingan untuk membantu peserta didik melaksanakan tugas perkembangan, khususnya pada mata pelajaran IPS. Selanjutnya peneliti
melakukan observasi di kelas IVA saat pembelajaran IPS untuk mencocokkan hasil wawancara dengan kondisi nyata di dalam kelas.
4.1.2. Observasi
Peneliti melakukan observasi di kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Observasi dilakukan pada tanggal 10 Januari 2012 selama 60
menit ketika proses pembelajaran IPS berlangsung. Hasil observasi yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.2. Hasil Obsevasi Proses Pembelajaran IPS
No. Pernyataan
Keterangan
1 Peserta didik menulis dengan
huruf yang tepat pada setiap kalimat
Ada 35 peserta didik menulis dengan huruf yang tepat pada setiap kalimat. Contohnya: surat kurang
huruf āsā. 2
Peserta didik menambahkan kata-kata yang tidak sesuai
dengan petunjuk soal. Ada 25 peserta didik menambahkan kata-kata yang
tidak sesuai dengan petunjuk soal. Contohnya :bunga, kipas angin
3 Peserta didik datang tepat
waktu Ada 2 peserta didik yang terlambat masuk kelas pada
saat pelajaran IPS. 4
Peserta didik membuat catatan mengenai materi yang
disampaikan oleh guru Hanya 6 peserta didik yang mencatat ktika
pembelajaran IPS. 5
Peserta didik melamun di dalam kelas
Ada 4 peserta didik terlihat tidak melamun ketika proses pembelajaran IPS.
6 Peserta didik bersedia bertanya
ketika penjelasan guru kurang jelas
Saat proses pembelajaran IPS hanya ada 5 peserta didik yang bertanya pada guru.
7 Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dengan tepat
Saat pembelajaran IPS hanya 2 orang yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
secara langsung tanpa disuruh.
8 Peserta didik membantu teman
yang mengalami kesulitan Semua peserta didik mau untuk membantu temannya
yang mengalami kesulitan mengerjakan IPS. 9
Peserta didik mengobrol atau mengganggu teman lain ketika
belajar Ada
4 peserta
didik yang
benar-benar memperhatikan saat guru menjelaskan dan memberi
materi. 10
Peserta didik mau bekerjasama dalam kelompok yang dibentuk
guru Semua peserta didik mau untuk bekerja dalam
kelompok yang dibentuk guru baik ketika proses pembelajaran IPS.
Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran IPS, perilaku yang menghambat tercapainya tugas perkembangan peserta didik yang paling banyak
terlihat adalah 1 Peserta didik tidak membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. 2 Peserta didik tidak menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru secara langsung tanpa diminta. 3 Peserta didik menulis dengan huruf yang tepat pada setiap kalimat. 4 Peserta didik menambahkan
kata-kata yang tidak sesuai dengan petunjuk soal. Hal tersebut menunjukkan
bahwa peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tidak tepat
waktu mengumpulkan tugas karena malas mencatat, tidak teliti ketika mengerjakan soal serta tidak menjawab pertanyaan secara langsung tanpa diminta.
Peneliti selanjutnya menyebarkan kuesioner Alat Ungkap Kebutuhan AUK guna
memperkuat data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. 4.1.3.
Kuesioner Alat Ungkap Kebutuhan AUK
AUK merupakan kuesioner untuk mengetahui layanan ragam bimbingan apa yang paling dibutuhkan oleh peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta. Peneliti membagikan AUK yang berhubungan dengan mata pelajaran IPS di kelas IVA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada tanggal 18 Januari 2012.
AUK yang dibagikan kepada 30 peserta didik kelas IVA berisi 15 pernyataan yang berkaitan dengan ragam bimbingan 5 pernyataan berhubungan dengan
aspek pribadi, 5 pernyataan berhubungan dengan aspek sosial dan 5 pernyataan berhubungan dengan aspek belajar. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi
AUK per item:
Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK di Kelas IVA
No Item
Pernyataan Yang Menjawab
Tidak Ragam Bimbingan Pribadi
1 Saya bersemangat mengerjakan soal IPS.
7 23
2 Saya tidak mudah putus asa mengerjakan soal IPS yang sulit.
11 36,6
3 Saya teliti mengerjakan soal IPS.
17 56,7
4 Saya mengekspresikan perasaan saya dengan ekspresi yang tepat dengan
perasaan saya ketika pelajaran IPS. 16
53,3 5
Saya mampu memecahkan masalah pada saat pelajaran IPS. 15
50
Ragam Bimbingan Sosial
6 Saya dapat bekerjasama pada waktu mengerjakan tugas IPS secara kelompok.
5 16,7
7 Saya mau membantu teman yang sulit mengerjakan tugas IPS.
6 20
8 IPS menyadarkan saya mau berteman dengan siapa saja tanpa melihat
perbedaan suku, agama dan budaya. 2
7 9
Saya selalu terlibat aktif didalam kelas ketika pelajaran IPS. 14
46.7 10
IPS dapat mengembangkan pengetahuan sikap dan ketrampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang saya hadapi.
6 20
Ragam Bimbingan Belajar
11 Nilai IPS saya selalu di atas KKM.
12 40
12 Saya senang belajar IPS.
5 16,7
13 Saya selalu mengulang pelajaran IPS di rumah.
14 46,7
14 Saya mengerjakan tugas IPS tanpa banyak salah
11 36,7
15 Saya selalu mengumpulkan tugas IPS dengan tepat waktu.
19 63.3
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil AUK di atas dapat dilihat prosentase tertinggi adalah peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas dan mengumpulkan
tugas tidak tepat waktu. Hasil wawancara, observasi dan AUK semakin memperjelas peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan membutuhkan ragam
bimbingan yang berkaitan dengan aspek pribadi dan belajar pada mata pelajaran IPS.
Peserta didik dapat dikatakan tidak teliti ditunjukkan dari hasil observasi yaitu 20 peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas IPS. Hasil AUK juga
menunjukkan 17 peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan tidak teliti mengerjakan soal IPS. Oleh karena itu, dapat disimpulkan peserta didik yang tidak
teliti dalam mengerjakan tugas membutuhkan bimbingan pribadi untuk mengatasi permasalahannya tersebut.
Peserta didik dapat dikatakan tidak tepat waktu mengerjakan tugas IPS ditunjukkan dari hasil observasi yang menyatakan peserta didik tidak membuat
catatan mengenai materi yang disampaikan. Hasil AUK juga menunjukkan bahwa peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan tidak tepat waktu belajar IPS.
Oleh karena itu, peserta didik yang tidak tepat waktu mengerjakan tugas IPS mengalami permasalahan belajar sehingga membutuhkan bimbingan belajar.
Hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK terlihat bahwa peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan membutuhkan bimbingan pribadi dengan
tema ketelitian dan bimbingan belajar dengan tema tepat waktu pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini akan berfokus pada pengembangan model perangkat
pembelajaran IPS yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
Kelayakan model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar dapat diketahui dengan melakukan expert judgement.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian