komunikatif. Aspek materi ajar yang dinilai oleh ahli pengembangan yaitu kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan yang akan dilakukan, materi sesuai
dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai, materi memuat fakta, konsep, prosedur, pengorganisasian materi sistematis dan logis.
Materi ajar mempunyai tahapan untuk mencapainya. Untuk mencapai tujuan atau inti dari materi ajar tersebut maka diperlukan indikator untuk membantunya.
Penelitian ini menggunakan pengintegrasian antara materi ajar dengan bimbingan. Berikut akan dijelaskan mengenai bimbingan dalam konteks pendidikan.
2.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan
2.2.1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan menurut Strang Furqon 2005: 4 adalah proses belajar bagaimana menyelesaikan masalah dan berkembang secara optimal. Pernyataan
tersebut juga diperkuat oleh Tohirin 2007: 15-16 yang menyatakan istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata
“guidance”. Istilah “guidance” berarti bantuan atau tuntunan. Ada juga yang menerjemahkan kata
“guidance” dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan berarti
bantuan, tuntunan atau pertolongan; tetapi tidak semua bantuan, tuntunan, atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan. Bimbingan adalah pemberian bantuan
kepada peserta didik untuk mengatasi permasalahan. Winkel 2005: 27 mendefinisikan bimbingan sebagai:
1 Suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri. 2 Suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan
mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya. 3 Sejenis pelayanan kepada
individu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya, mengarahkan diri dan menyesuaikan secara positif serta konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan Agama dan budaya sehingga
mencapai kehidupan yang bermakna berbahagia, baik secara personal maupun sosial.
2.2.2. Tujuan Bimbingan
Menurut Barus 2011: 9 layanan bimbingan di SD bertujuan untuk membantu seluruh peserta didik dalam memenuhi kebutuhan intelektual,
emosional, sosial-personal
agar dapat
mengaktualisasikan tugas-tugas
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademikpendidikan dan karier
sesuai dengan
tuntutan lingkungan.
Hal ini
diperkuat oleh
Syamsu Yusuf
dan Juntika
Nurishan 2006
yang mengatakan tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkemba
ngan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang b aik dan benar.
Berdasarkan pendapat
dua ahli
di atas,
tujuan bimbingan
yaitu agar
individu dapat:
1 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier serta ke hidupannya
dimasa yang
akan datang.
2 Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
3 Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.4 Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maup un lingkungan kerja demi kehidupan yang baik.
2.2.3. Landasan Bimbingan di SD