Tabel 2.1. Contoh Rancangan Kegiatan Bimbingan
No Keterangan
1 Pokok Bahasan
Berkonsentrasi di Dalam Kelas 2
Bidang Bimbingan
Bimbingan Belajar 3
Standar Kompetensi
Siswa dapat berkonsentrasi sehingga mampu mengikuti petunjuk guru
4 Kompetensi
Dasar Siswa mampu menjelaskan bagaimana cara berkonsentrasi yang
benar. 5
Indikator P Peserta didik mendefinisikan arti berkonsentrasi
.2 Peserta didik dapat menyebutkan tujuan dari berkonsentrasi P Peserta didik mempraktekkan berkonsentrasi terhadap suatu hal.
6 Metode
Membaca materi, menggambar kelompok, tanya jawab. 7
Waktu 2 X 35 menit
8 Alat
Modul, Lembar kerja, LCD, Laptop, video pendek yang menyangkut tentang konsentrasi.
9 Sumber
Hernacki Mike, Deporter bobbi. Quantum Learning. Bandung: Kaifa, 2009
Sumber Internet http:onnyrudianto.wordpress.com20090925ayo-berlatih-
konsentrasi .
http;niahidayati.netmanfaat-menggambar-untukperkembangan- anak.htmlmore-1039
10 Sasaran Layanan
Peserta didik SD kelas IV-VI SD
Modul di atas menunjukkan indikator yang diharapkan dapat dicapai peserta didik yaitu peserta didik berlatih konsentrasi terhadap suatu
hal. Hal tersebut memiliki relevansi dengan indikator yang ada pada penelitian ini. Indikator tersebut yaitu memperhatikan cara menggunakan
satu alat komunikasi masa kini. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan terletak pada indikator pembelajaran tentang konsentrasi. Hal tersebut memberi inspirasi bagi peneliti untuk mengintegrasikannya ke
dalam perangkat pembelajaran.
2.7. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berawal dari keprihatinan dosen akan kebutuhan guru tentang perangkat pembelajaran yang terintegrasi ragam bimbingan. Tugas guru sekolah
dasar yaitu sebagai guru mata pelajaran dan sebagai pembimbing. Guru sekolah
Guru
Perangkat Pembelajaran
Terintegrasi Ragam Bimbingan
Peserta Didik
dasar harus membimbing peserta didik yang mengalami masalah agar dapat mencapai tugas perkembangan sesuai dengan usianya. Masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan memberikan ragam bimbingan. Bimbingan dapat dilaksanakan secara klasikal ketika kegiatan pembelajaran di kelas melalui mata
pelajaran IPS. Oleh karena itu, permasalahan yang menghambat tugas perkembangan peserta didik dapat terselesaikan melalui perangkat pembelajaran
yang terintegrasi ragam bimbingan karena dengan bimbingan peserta didik dapat mencapai tugas perkembangan. Hal tersebut dapat dijelaskan pada gambar
berikut ini:
Bagan 2.2. Keterkaitan antara kebutuhan guru dan peserta didik
Guru SD dapat memberikan ragam bimbingan baik pribadi, sosial, belajar, maupun karier melalui nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran. Hal
tersebut menjadi alasan bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran di SD secara klasikal. Hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK yang
dilakukan pada guru dan peserta didik kelas IVA SD Kanisius Sengkan ditemukan perilaku yang menghambat tugas perkembangan yaitu tidak teliti dan
tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Perilaku yang bermasalah tersebut, termasuk dalam permasalahan bimbingan pribadi dan belajar. Oleh karena itu,
peserta didik membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan belajar, sehingga penelitian ini berfokus pada pengembangan model perangkat pembelajaran IPS
yang terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar. Proses pengintegrasian IPS dengan bimbingan pribadi dan belajar dilakukan
dengan menentukan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD, menentukan indikator KD dari mata pelajaran, menentukan indikator bimbingan
menurut esensi bimbingan dan menentukan tujuan pembelajaran yang didapat dari perkawinan antara indikator mata pelajaran dan indikator bimbingan. Tujuan
pembelajaran tersebut dapat membantu tugas perkembangan peserta didik yang dapat dilakukan atau tercover dalam kegiatan belajar mengajar.
Hasil yang diharapkan melalui perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar adalah peserta didik dapat terbantu dalam
mempelajari materi IPS khusunya pokok bahasan “Alat Komunikasi”. Selain itu,
melalui model perangkat pembelajaran IPS terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar diharapkan dapat membantu peserta didik mengatasi permasalahan
yang menghambat tugas perkembangan pribadi tidak teliti dan belajar tidak tepat waktu.
BAB III METODE PENGEMBANGAN
Bab ini dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metode pengembangan meliputi: 1 Jenis penelitian. 2 Model pengembangan.
3 Desain pengembangan. 4 Prosedur pengembangan. 5 Subyek penelitian. 6 Jenis data. 7 Teknik pengumpulan data dan 8 Teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian jenis ini adalah jenis penelitian dan pengembangan. Jenis penelitian ini menggunakan model Dick and Carrey.
3.2. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural yaitu model yang digunakan secara terstruktur atau
terencana. Penelitian kali ini menggunakan model prosedural diadaptasi dari model Dick and Carrey dengan beberapa modifikasi dari peneliti.
3.3. Desain Pengembangan
Pengembangan dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu mengembangkan ragam bimbingan pribadi
dengan tema “Ketelitian” dan ragam bimbingan belajar yang diintegrasikan dalam mata pelajaran
IPS dengan tema “Tepat waktu” yang diperoleh dari wawancara, observasi dan penyebaran AUK. Peserta didik
membutuhkan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar dalam mata pelajaran IPS. Masalah itu diatasi dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar pada saat penelitian, menentukan esensi bimbingan, menentukan indikator bimbingan, menentukan indikator KD, menulis tujuan pembelajaran dengan
gabungan dari indikator bimbingan dengan indikator KD, menentukan tugas