b. Faktor-faktor dari dalam yaitu:
1 Belajar atau pemahaman, merupakan semua faktor dari dalam yang
membentuk adanya perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan
kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dimiliki masing-masing
orang. 2
Motivasi. Motivasi dan kepribadian tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, keduanya memiliki dampak yang sangat penting. Sesuatu
yang menarik perhatian sering kali lebih menimbulkan persepsi. 3
Kepribadian. Kepribadian, nilai-nilai dan juga umur dapat memberikan dampak terhadap cara seseorang melakukan persepsi
pada lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendapat dari Miftah Thoha yang
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang berasal dari dalam dan dari luar diri individu.
3. Proses Persepsi
Bimo Walgito 2010: 102 menyatakan bahwa persepsi terdiri dari adanya obyek yang menimbulkan stimulus, kemudian terjadi proses
kealaman atau proses fisik dimana stimulus mengenai alat indera, lalu stimulus yang diterima panca indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak
atau yang disebut proses fisiologis, dan berikutnya adalah proses psikologis atau proses interpretasi di dalam syaraf otak. Alat indera merespon suatu
stimulus kemudian diinterpretasikan oleh otak sehingga individu mengerti apa yang dimaksud oleh alat indera, hal inilah yang disebut persepsi.
Penginderaan manusia memiliki hubungan yang erat dengan persepsi. Penginderaan merupakan tahap awal terbentuknya sebuah persepsi. Persepsi
seseorang dengan yang lain berbeda terhadap suatu obyek, hal ini disebabkan karena pengaruh dari beberapa faktor yang berasal dari dalam
maupun dari luar individu. Persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru merupakan suatu proses
dimana kepala
sekolah menginterpretasi
serta memberikan
respontanggapan terhadap stimulus kinerja guru, termasuk respon dan kesan terhadap kinerja guru. Respon ini dapat berupa pendapat, tindakan,
atau bahkan dalam bentuk penolakan terhadap stimulus. Persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru akan mempengaruhi sikap, perilaku, dan
kebijakan yang diambil kepala sekolah.
B. Hakikat Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang memiliki peran penting. Hal ini dikarenakan kepala sekolah merupakan pemimpin
yang lebih dekat dan langsung berubungan dengan pelaksanaan program pendidikan pada tiap-tiap sekolah. Ngalim Purwanto 2005: 101
mengemukakan terlaksana atau tidaknya program dan tujuan sekolah sangat tergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan.