Proses Persepsi Hakikat Persepsi
pendidikan yang telah ditetapkan. Ini berarti kepala sekolah juga menjalankan fungsi kepemimpinan yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif dan terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah Daryanto, 2006: 80. Hal ini
berarti kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan
yang ada pada lingkungan sekolah yang dipimpinnya termasuk menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar sekolah. Fungsi kepala sekolah
menurut Daryanto 2006: 81-82 yaitu: a.
Merumuskan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan
policy
sekolah. b.
Pengatur tata kerja mengorganisasi sekolah, yang mencakup: 1
Mengatur pembagian tugas dan wewenang. 2
Mengatur petugas pelaksana. 3
Menyelenggarakan kegiatan mengkoordinasi. c.
Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi: 1
Mengawasi kelancaran kegiatan. 2
Mengarahkan pelaksanaan kegiatan. 3
Mengevaluasi menilai pelaksanaan kegiatan. 4
Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana dan sebagainya.
Kepala sekolah yang efektif dalam mengelola program dan kegiatan pendidikan adalah yang mampu memberdayakan seluruh potensi
kelembagaan dalam menentukan kebijakan, pengadministrasian dan inovasi kurikulum di sekolah yang dipimpinnya. Mulyasa 2003: 98-121
menjelaskan peran dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai berikut: a.
Kepala Sekolah Sebagai Edukator Pendidik Kepala sebagai Pendidik harus memiliki strategi yang tepat untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada
warga sekolah, memberikan dorongan pada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Upaya yang
dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sebagai pendidik, khususnya dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan
guru yaitu dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan secara teratur, memberikan
kesempatan pada guru untuk berpartisipasi aktif dalam perkumpulan guru seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, memberi
kesempatan pada guru untuk mengikuti seminar, diskusi, lokakarya, penyediaan sumber belajar, melakukan Penilaian Kinerja Guru PKG
sekurang-kurangnya 2 dua kali setahun, yaitu pada awal tahun dan akhir tahun ajaran.