Pengertian Kinerja Guru IPS
                                                                                mengemukakan  bahwa  kinerja  pegawai  dapat  dilihat  dari  seberapa  baik kualitas pekerjaan yang dihasilkan, tingkat kejujuran dalam berbagai situasi,
inisiatif dan prakarsa memunculkan ide-ide baru dalam melaksanakan tugas, sikap  karyawan  terhadap  pekerjaan,  kerjasama  dan  kendala,  pengetahuan
dan  keterampilan  tentang  pekerjaan,  pelaksanaan  tanggung    jawab,  serta pemanfaatan waktu secara efektif.
Sardiman  2010:  164  mengemukakan  terdapat  sepuluh  kompetensi guru  yang merupakan profil kemampuan dasar bagi  seorang  guru.  Sepuluh
kompetensi  tersebut  meliputi:  1  Penguasaan  bahan;  2    Pengelolaan program  belajar  mengajar;  3  Pengelolaan  kelas;  4  Penggunaan
mediasumber;  5  Penguasaan  landasan  pendidikan;  6  Mengelola  interaksi belajar-mengajar;  7  Menilai  prestasi  siswa  untuk  kepentingan  pengajaran;
8  Mengenal  fungsi  dan  program  layanan  bimbingan  serta  penyuluhan;  9 Mengenal  dan  menyelenggarakan  administrasi  sekolah;  10  Memahami
prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Kinerja  guru  secara  utuh  dan  menyeluruh  mencakup  kompetensi
pedagogik,  kompetensi  kepribadian,  kompetensi  sosial  dan  kompetensi profesional Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Keempat  kompetensi  tersebut  telah  dijabarkan  dalam  Peraturan  Menteri Pendidikan  Nasional  Nomor  16  Tahun  2007  dan  menjadi  pedoman  untuk
melaksanakan  tugas  dan  fungsinya,  terutama  dalam  pembelajaran  dan bimbingan.
a. Kompetensi Pedagogik
Kata  pedagogik  diturunkan  dari  bahasa  Latin  yang  bermakna mengajari  anak.  Dalam  makna  modern,  istilah
pedagogy
dalam  bahasa Inggris    merujuk  pada  seluruh  konteks  dan  sumber  daya  operasi
pengajaran  dan  pembelajaran  yang  secara  nyata  terlibat  di  dalamnya. Meski demikian, baik diambil dari bahasa Latin maupun Bahasa Inggris,
kata pedagogik mempunyai makna yang kira-kira sama. Sudarwan  Danim  2010:  47  mengemukakan  konsep  paling
tradisional  dari  pedagogik  bermakna  suatu  studi  tentang  bagaimana menjadi guru. Lebih khusus lagi, awalnya kata pedagogik bermakna cara
seseorang  guru  mengajar  atau  seni  mengajar.  Menurut  Danim,  konsep lebih  modern  tentang  pedagogik  merujuk  pada  strategi  pembelajaran,
dengan titik tekan pada gaya guru mengajar. Kompetensi  pedagogik  sering  dimaknai  sebagai  kemampuan
mengelola  pembelajaran.  Peraturan  Pemerintah  Nomor  19  tahun  2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penjelasan  Pasal  28 ayat  3 butir a
dikemukakan  bahwa  kompetensi  pedagogik  adalah  kemampuan mengelola  pembelajaran  peserta  didik  yang  meliputi  pemahaman
terhadap  peserta  didik,  perencanaan  dan  pelaksanaan  pembelajaran, evaluasi  hasil  belajar,  dan  pengembangan  peserta  didik  untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi  pedagogik  guru  mencakup  konsep  kesiapan  mengajar
yang  ditunjukan  oleh  penguasaan  dan  keterampilan  mengajar.  Marselus
R.  Payong  2011:  29  mengemukakan  bahwa  kompetensi  pedagogik terkait erat dengan kemampuan didaktik dan metodik yang harus dimiliki
guru sehingga dapat menjadi pendidik dan pembimbing yang baik. Guru tidak  hanya  sebagai  pengajar  yang  mentransfer  ilmu,  pengetahuan  dan
keterampilan  kepada  siswa  tetapi  juga  merupakan  pembimbing  dan pendidik    yang  dapat  membentuk  siswa  mengembangkan  potensi  yang
dimiliki baik potensi akademis maupun non akademis. Ayusita Mahanani  2011:  47 menjelaskan kemampuan pedagogik
sebagai kemampuan  pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan  penyelenggaraan  pembelajaran  yang  mendidik.  Pemahaman  tentang
peserta  didik  ini  dimaksudkan  sebagai  pemahaman  tentang  psikologi perkembangan  anak.  Sedangkan  pembelajaran  yang  mendidik  meliputi
kemampuan merancang
pembelanjaran, mengimplementasikan
pembelajaran,  menilai  proses  dan  hasil  pembelajaran,  dan  melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Kompetensi  pedagogik  bukanlah  kompetensi  yang  hanya  bersifat teknis  belaka  Dwi  Siswoyo,  2011:  130.
Selain  mencakup  pemahaman dan  perkembangan  peserta  didik,  perencanaan  dan  pelaksanaan
pembelajaran,  serta  sistem  evaluasi  pembelajaran  seorang  guru  harus pula  menguasai  “ilmu  pendidikan”.  Sehingga  kompetensi  pedagogik
sangatlah penting
untuk dimiliki
oleh guru
untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran dengan optimal.
Guru  yang  memiliki  kompetensi  pedagogik  dapat  memahami peserta didiknya, dengan memahami peserta didik guru dapat merancang
perencanaan  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  karakter  peserta  didik. Dengan  demikian,  pelaksanaan  pembelajaran  dapat  berlangsung  dengan
efektif  dan  efisien.  Hal  ini  dikarenakan  guru  dapat  mengetahui  metode maupun media yang cocok digunakan saat pembelajaran. Selain itu, guru
dapat  merancang  penilaian  dengan  memilih  teknik  penilaian  yang  tepat sesuai  dengan  apa  yang  ingin  dinilai.  Dengan  memahami  karakteristik
peserta  didik,  guru  dapat  mengetahui  potensi-potensi  yang  dimiliki peserta  didik  sehingga  guru  dapat  membantu  mengambangkan  potensi
yang dimiliki peserta didiknya tersebut. Mulyasa  2013:  75,  mengemukakan  kompetensi  pedagogik
merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran meliputi hal berikut:
1 Memahami landasan kependidikan
2 Memahami peserta didik
3 Mengembangkan kurikulumsilabus
4 Merancang pembelajaran
5 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6 Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7 Evaluasi hasil belajar
8 Pengembangan  peserta  didik  untuk  mengaktualisasikan  berbagai
potensi yang dimilikinya.
                                            
                