Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang ada tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Tahap-tahap pengolahan data meliputi: 1. Editing, Koding, Tabulasi. a. Editing, yaitu proses yang dilakukan setelah semua kuesioner dikembalikan dan dikumpul semua. Moh Nazir 2014: 304 mengemukakan pengertian editing yaitu sebagai kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan data. Kemudian apakah jawaban pada kuesioner sudah diisi semua atau belum. b. Koding mengkodekan data, adalah menaruh angka pada setiap jawaban Moh Nazir, 2014: 306. Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan berupa identitas kepala sekolah, guru yang dinilai, serta angka. Untuk memudahkan analisis , maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. c. Tabulasi, yaitu memasukan data ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori Moh Nazir, 2014: 312. 2. Skoring Skoring yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai pada setiap indikator dengan skala 1,2,3, atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, kuesioner kepala sekolah terlebih dahulu memberikan skor 0,1, atau 2 pada masing-masing pernyataan untuk setiap indikator. Aturan pemberian skor untuk setiap pernyataan adalah: a. Skor 0 menyatakan pernyataan tidak dilaksanakan, atau tidak menunjukan bukti b. Skor 1 menyatakan pernyataan dilaksanakan sebagian, atau ada bukti tetapi tidak lengkap c. Skor 2 menyatakan pernyataan dilaksanakan sepenuhnya, atau ada bukti yang lengkap Perolehan skor untuk setiap indikator tersebut selanjutnya dijumlahkan dan dihitung persentasenya dengan cara: membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum indikator dan mengalikannya dengan 100. Perolehan persentase pada setiap indikator ini kemudian di konversikan ke skala nilai 1,2,3,atau 4. Konversi skor 0,1, dan 2 ke dalam nilai indikator sesuai tabel.3 Tabel. 3 Konversi Skor Ke Nilai Kompetensi Rentang Total Skor “X” Nilai Indikator 0 X ≤ 25 1 25 X ≤ 50 2 50 X ≤ 75 3 75 X ≤ 100 4 Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Nilai setiap indikator kemudian ditotalkan dan selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai dengan rumus: Nilai skala 100 = 3. Membuat interval kelas yang melalui beberapa tahapan, yaitu: a. Menentukan jangkauan atau range R kelas yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. b. Menentukan banyaknya kelas interval, dengan menggunakan rumus 1 + 3,3 log n. c. Menentukan panjang kelas interval dengan menggunakan rumus panjang kelas sama dengan jangkauan dibagi dengan banyaknya kelas interval. d. Membuat kolom interval. e. Menghitung frekuensi dari tiap-tiap kelas, kemudian dihitung persentase dari jumlah frekuensi dengan rumus: Keterangan: = Persentase F = Frekuensi n = Jumlah Responden f. Menentuan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi g. Menyajikan data dalam diagam batang. 4. Menentukan kategorisasi dengan mengkonversi hasil nilai. Penentuan kategori didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 4. Konversi Nilai Kinerja Hasil Penilaian Nilai Hasil Kategori 91 – 100 Amat baik 76 – 90 Baik 61 – 75 Cukup 51 – 60 Sedang ≤50 Kurang Sumber: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 5. Menyajikan dan menggunakan pie chart diagram lingkaran dengan cara persentase frekuensi 6. Melakukan interpretasi dan analisis data yang sudah disajikan. 7. Membuat kesimpulan. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri dan Swasta yang berada di Kota Yogyakarta. Batas wilayah Kota Yogyakarta sebelah utara adalah Kabupaten Sleman, sebelah timur adalah Kabupaten Bantul dan Sleman, sebelah selatan adalah Kabupaten Bantul, serta sebelah barat adalah Kabupaten Bantul dan Sleman. Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah 32,5 km 2 . Sekolah Mengengah pertama yang ada di Kota Yogyakarta sebanyak 56 sekolah. Sekolah tersebut terdiri dari 16 SMP Negeri dan 43 SMP Swasta, namun dalam penelitian ini terdapat 8 sekolah yang menolak untuk dijadikan lokasi peneitian sehingga hanya 48 sekolah yang menjadi lokasi penelitian. Data mengenai alamat masing-masing sekolah terlampir Lampiran 1 . B. Karakteristik Guru IPS Guru IPS SMP yang menjadi sasaran penelitian sebanyak 114 guru. Guru tersebut merupakan guru IPS SMP yang unit kerjanya di Kota Yogyakarta. Berdasarkan angket yang digunakan dalam penelitian, diketahui karakteristik guru IPS SMP di Kota Yogyakarta sebagai berikut: 1. Status Kepegawaian Tabel 5. Data Status Kepegawaian Guru IPS SMP di Kota Yogyakarta. No. Status Kepegawaian Frekuensi Persentase 1 PNS 80 70,18 2 GTY 23 20,18 3 GTT 11 9,65 Jumlah 114 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH, DAN PENGELOLAAN STRES TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA GUNUNGSITOLI.

0 3 39

PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH Persepsi Guru Tentang Pola Managerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kebakkramat Tah

0 4 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 3 7

HUBUNGAN IKLIM ORGANISAI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA MEDAN.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KOTA MEDAN.

0 0 22

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI : Survey Terhadap Persepsi Guru di Kota Bandung.

0 16 93

Pengaruh Komitmen Guru dan Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Di Kota Sawahlunto.

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOHESIVITAS GURU DI SMP NEGERI KOTA YOGYAKARTA.

0 0 194