Manajemen Kurikulum Muatan Lokal

54 perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, hingga evaluasi kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa di SMP se- Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto 1998:151 adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah instrumen pokok dan instrumen penunjang. Pada penelitian ini instrumen pokoknya adalah manusia itu sendiri sedangkan instrumen penunjangnya adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. 1. Peneliti sebagai instrumen pokok Menurut Lexy J. Moleong 2005:168 Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah ia sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitianya. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup sebagai berikut: a. Responsif, manusia respon terhadap lingkungan dan pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan .Manusia juga bersifat interaktif terhadap orang dan lingkunganya. b. Dapat menyesuiakan diri, manusia dapat menyesuaiakn diri pada keadaan dan situasi pengumpulan data. c. Menekankan keutuhan, manusia memanfaatkan imajinasi dan kreativitasnya dan memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan, jadi sebagai konteks yang 55 berkesinambungan dimana mereka memandang dirinya sendiri dan kehidupanya sebagai sesuatu yang real, benar, dan mempunyai arti. Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memandang konteksnya dimana ada dunia nyata bagi subyek dan responden juga memberikan suasana, keadaan, dan perasaan tertentu. d. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, manusia sudah mempunyai pengetahuan yang cukup sebagai bekal dalam mengadakan penelitian dan memperluas kembali berdasarkan pengalaman-pengalaman praktisnya. e. Memperluas data secepatnya, manusia dapat memproses data secepatnya setelah diperolehnya, menyusunya kembali, mengubah arah inkuiri atas dasar penemuanya, merumuskan hipotesis kerja di lapangan, dan mengetes hipotesis kerja itu pada respondenya. f. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan sesuatu yang kurang difahami oleh subyek atau responden. Manusia juga memiliki kemampuan untuk mengikhtisarkan informasi yang sangat banyak yang diceritakan oleh responden dalam wawancara. g. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan idiosinkratik, manusia memiliki kemampuan untuk menggali informasi yang lain dari yang lain,yang tidak direncanakan semula, yang tidak diduga sebelumnya, atau yang tidak lazim terjadi.