Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan

27 pendekatan; pertama disisipkan langsung ke dalam setiap kelompok mata pelajaran dan kedua berupa mata pelajaran sendiri, misalnya pembelajaran kesenian pencak silat, bahasa daerah dan ketrampilan. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memiliki kedudukan yang sangat sentral dalam seluruh kegiatan pembelajaran, yang menentukan proses dan hasil belajar. Mengingat pentingnya peranan kurikulum dalam pembelajaran, dalam pembentukan kompetensi pribadi peserta didik dan dalam perkembangan kehidupan masyarakat pada umumnya, maka pembinaan dan pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi memerlukan landasan yang kuat berdasarkan hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Demikian halnya dalam pengembangan kurikulum muatan lokal. Kurikulum muatan lokal keberadaanya di Indonesia telah dikuatkan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor 0412U1987 tanggal 11 Juli 1987 tentang penerapan kurikulum muatan lokal di sekolah dasar. Sedangkan tentang petunjuk pelaksanaan penerapan muatan lokal telah dijabarkan dalam keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 173CKepM87 Tanggal 7 Oktober 1987 Dalam kurikulum tahun 1994 muatan lokal diberlakukan di SD dan SMP. Kurikulum muatan lokal terdiri dari beberapa mata pelajaran yang berfungsi memberikan kesempatan pada peserta didik untuk munumbuh kembangkan pengetahuan dan kompetensinya sesuai keadaan dan kebutuhan lingkungan.

1. Pengertian Kurikulum Muatan Lokal

28 Menurut Suharsimi Arikunto 1995:6, kurikulum muatan lokal adalah rencana pengajaran dengan bahan kajian dan bahan pelajaran yang di tetapkan di daerah, diambil dari dan disesuaikan dengan keadaan, kondisi lingkungan setempat, serta pembangunan daerah dan menurut Depdikbud yang dikutip E. Mulyasa 1999:5 kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Pengertian kurikulum muatan lokal menurut Erry Utomo dan kawan- kawan 1997:1 adalah sebagai berikut: Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang ditetapakan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing. Menurut Mimin Haryati 2007:191 muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Penentuan isi dan bahan pelajaran muatan lokal didasarkan pada keadaan dan keutuhan lingkungan, yang dituangkan dalam mata pelajaran dengan alokasi waktu yang berdiri sendiri. Adapun materi dan isinya ditentukan oleh satuan pendidikan, yang dalam pelaksanaanya merupakan 29 kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kopetensi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah. Menurut Warih Jati Rahayu 2006 Kurikulum muatan lokal bahasa Jawa tingkat satuan pendidikan adalah pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam konteks Jawa. Kurikulum ini merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan serta potensi-potensi lain yang ada di daerah. Dari beberapa pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang di tetapkan di daerah, diambil dari dan disesuaikan dengan keadaan, kondisi lingkungan setempat serta digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

2. Tujuan Kurikulum dan Pengajaran Muatan Lokal

Pelaksanaan kurikulum muatan lokal tentunya memiliki tujuan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional yang dikutip oleh E. Mulyasa 2007:274 secara umum muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional Lebih lanjut menurut Suharsimi Arikunto 2000:53 bahwa secara khusus pengajaran muatan lokal bertujuan agar peserta didik: