Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

23 dilakukan secara profesional. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario dalam pembelajaran. Dalam pengembangan RPP, guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif, dan berhasil guna, di tuntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakekat, fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaanya dalam pembelajaran. Menurut E.Mulyasa 2007:213 rencana pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran. a. Identifikasi kebutuhan Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. b. Identifikasi kompetensi Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan arah pembelajaran. 24 c. Penyusunan program pembelajaran Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen program mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainya.

5. Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Menurut Wina Sanjaya 2009:296 pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Menurut Munir 2008:152 pembelajaran adalah proses pencarian ilmu pengetahuan secara aktif atau proses perumusan ilmu, bukan proses pengungkapan ilmu semata. Peserta didik membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran pribadi yang dilaluinya. Dalam proses pembelajaran pada diri peserta didik harus ditanamkan rasa percaya diri dan rasa mampu bisa melakukan sesuatu, berguna bisa menyumbangkan sesuatu, memiliki menjadi bagian dari masyarakat dan memiliki hubungan dengan orang dewasa yang saling menyayangi dan berdaya memiliki kendali atas masa depannya sendiri. Menurut E. Mulyasa 2007:255 pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses penambahan informasi melalui interaksi antara peserta didik dengan