21
sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Seperti yang kita ketahui, menurut Wina Sanjaya 2009:132 dalam model pengelolaan kurikulum yang sentralistis seperti kurikulum-kurikulum yang pernah
berlaku di Indonesia seluruh keputusan pengembangan kurikulum diatur dan ditentukan secara terpusat. Sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan secara
nasioanl hanya berperan sebagai pelaksana kurikulum itu sendiri. Tidak demikian dengan KTSP, sesuai dengan otonominya, KTSP memberikan kesempatan pada
sekolah berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan di setiap satuan pendidikan akan menjadi lebih
bermakna untuk mempersiapkan anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna mengembangkan potensi daerahnya.
Secara khusus tujuan diterapkanya KTSP adalah: a.
Meningkatkan mutu Pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia. b.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.
3. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Menurut E. Mulyasa 2007:29 karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja,
proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga
22
kependidikan, serta system penilaian. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP yaitu pemberian otonomi luas kepada
sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi kepemimpinan yang demokratis, serta tim kerja yang kompak dan transparan.
Menurut Wina Sanjaya 2009:130 Karakteristik KTSP yakni: dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, KTSP
adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu, KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah dan KTSP merupakan kurikulum
teknologis. Dilihat dari karakteristik diatas, maka KTSP adalah kurikulum yang
memuat semua unsur desain kurikulum. Namun demikian, walaupun semua unsur desain mewarnai KTSP, akan tetapi desain KTSP sebagai desain kurikulum
berorientasi pada pengembangan disiplin ilmu atau desain kurikulum subjel akademis tampak lebih dominan.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Berbasis Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
Menurut E. Mulyasa 2007:212 rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Menurut Masnur Muslich 2007:45 rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan
diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPP merupakan komponen penting dari kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, yang pengembanganya harus
23
dilakukan secara profesional. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional
dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario dalam pembelajaran. Dalam pengembangan RPP, guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan
menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik.
Agar guru dapat membuat RPP yang efektif, dan berhasil guna, di tuntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakekat, fungsi, prinsip,
dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaanya dalam pembelajaran. Menurut E.Mulyasa 2007:213 rencana pelaksanaan
pembelajaran KTSP yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan
kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran. a.
Identifikasi kebutuhan Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan
kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan.
b. Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran,
yang memiliki peran penting dan menentukan arah pembelajaran.