Siklus II Pembahasan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar Desain Dengan

168 Nilai kreativitas pada siklus I, dari 36 siswa yang mengikuti pembelajaran mata pelajaran dasar desain dengan pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation, terdapat 28 siswa 77,78 sudah mencapai standar nilai kreativitas dan 8 siswa 22,22 tergolong dalam kategori kurang kreatif. Hasil yang dicapai pada siklus I belum optimal, sehingga berdasarkan refleksi dilakukan tindakan pada siklus II. Pada siklus II, seluruh siswa 100 sudah dapat mencapai standar nilai kreativitas dengan nilai kreativitas di atas 75. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II, bahwa siswa lebih terbiasa dengan metode pembelajaran kooperatif berbasia Group Invesitgation. Berdasarkan uraian di atas, kreativitas mencipta desain busana dengan pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation siswa kelas X di SMK Negeri 3 Magelang mengalami peningkatan pada setiap siklus dengan peningkatan rata-rata pada siklus I sebesar 11,21, yang semula nilai rata-rata pada pra siklus 69,14 meningkat menjadi 76,89 pada siklus I. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,50, yang semula nilai rata-rata yang dicapai pada siklus I 76,89 meningkat menjadi 88,81 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation dapat meningkatkan kreativitas mencipta desain busana pada mata pelajaran dasar desain siswa kelas X di SMK Negeri 3 Magelang.

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kreativitas mencipta desain busana dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation pada pra siklus, siklus I 169 dan siklus II di SMK Negeri 3 Magelang. Kreativitas mencipta desain busana pada pra siklus masih di bawah nilai standar kreatifitas, hal ini karena lemahnya strategi pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi dan ragu-ragu dalam mengemukakan pendapat di muka kelas; teknik penyampaian materi pada mata pelajaran dasar desain masih didominasi dengan metode pembelajaran konvensional yang berakibat pada pemahaman siswa terhadap materi masih rendah; belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif sehingga proses kegiatan belajar mengajar kurang optimal yang menyebabkan siswa pasif karena kurang adanya motivasi untuk semangat belajar, untuk memecahkan suatu permasalahan, untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, dan berpikir kritis sehingga kreativitas siswa masih rendah. Untuk itu, diperlukan suatu pembelajaran yang inovatif, menarik, membuat siswa lebih aktif dan kreatif yang dapat menimbulkan kreativitas siswa dalam mencipta desain busana guna mencapai tujuan pembelajaran. Metode pendekatan pembelajaran berbasis Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip belajar demokrasi. Metode ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, sehingga kreativitas siswa dalam mencipta desain busana dapat dikembangkan. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka hasil penelitian ini adalah kreativitas mencipta desain busana pada mata pelajaran dasar desain dapat meningkat dengan pendekatan pembelajaran kooperatif berbasis Group Investigation. Sehingga selanjutnya dapat diterapkan pada mata pelajaran lain.