Desain Busana Berdasarkan Bentuk Tubuh Desain Busana Berdasarkan Usia
PENERAPAN PRINSIP DESAIN PADA BENDA
Prinsip desain
adalah cara
untuk menggunakan,
mengkombinasikan, dan menyusun unsur-unsur desain dengan prosedur tertentu sehingga dapat memberikan efek-efek tertentu. Oleh karena itu,
apabila prinsip desain pada sebuah desain busana dengan benar, maka akan tercipta busana yang indah.
Untuk menerapkan unsur dan prinsip desain, maka diperlukan adanya langkah-langkah mendesain busana. Menurut Sri Widarwati, 1993:
adalah sebagai berikut: 1. Gambarlah perbandingan tubuh dengan pensil yang lunak, garis tipis
saja. Perbandingan tubuh dapat digambarkan sendiri dengan gaya tertentu, atau dikutip dari berbagai contoh gambar perbandingan tubuh.
2. Gambarlah bagian-bagian pakaian yang telah dipilih, setiap garis dibagian busana harus jelas dan digambar dengan betul. Mula-mula
digambar secara kasar dahulu.
3. Hapuslah garis-garis pertolongan yang tidak diperlukan lagi sehingga hanya meninggalkan garis-garis desain yang diperlukan. Garis-garis
yang belum baik dapat diperjelas seperti garis kerut, lipit, garis kelim dan sebagainya.
4. Berilah tekstur atau warna pada desain, sehingga gambar terlihat lebih hidup. Disamping itu untuk memberikan gambaran yang sesuai dengan
bahan yang digunakan.
Selain langkah mendesain, kita juga membutuhkan teknik penyelesaian
gambar. Teknik penyelesaian
gambar adalah cara
menyelesaikan gambar desain busana yang telah diciptakan diatas tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat:
1. Bahan dan permukaan tekstil dapat terlihat serta warna yang dipakai 2. Hiasan pada pakaian yang dijahit seperti kancing, renda, dan bisban.
3. Teknik penyelesaian desain busana itu, misalnya lipit jarum atau saku yang ditempel.
Bahan yang digunakan dalam penyelesaian gambar desain meliputi: 1. Pensil hitam 2B untuk membuat sket
2. Sejenis pensil hitam yang sangat lunak biasa dibawakan carbonat yang berfungsi seperti pensil warna
3. Pensil berwarna yang berfungsi untuk menyelesaikan suatu desain, pemakaiannya sama dengan pensil biasa. Agar hasilnya lebih merata
diperlukan ketelitian. 4. Tinta hitam, dipakai dengan menggunakan mata pena dan rapido. Untuk
memperoleh hasil yang halus, mata pena dimiringkan ketika menggoreskan sedangkan untuk mendapatkan garis kasar dan tebal
mata pena direbahkan 5. Aquarel, sejenis pensil warna akan tetapi diratakan dengan menggunakan
kuas dan air. Arah pemakaiannya sesuai dengan arah benang. 6. Spidol dengan berbagai ukuran, bersifat tebal dan menutupi permukaan,
hanya untuk garis yang halus dan kecil dipergunakan spidol dengan ujung yang kecil.
7. Cat air dengan berbagai merk, sifatnya sangat encer, pemakaiannya memerlukan air sejumlah yang diinginkan.
8. Ecoline, sejenis cat air yang sangat encer 9. Cat plakat atau cat poster
10. Kapur tulis, digunakan untuk menggambar di papan tulis.
SELAMAT BERKREASI